Petinggi SKK Migas, ENI dan Chevron Indonesia Duduk Bersama Bahas Optimasi Gas ke LNG Bontang

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dikabarkan gandeng petinggi-petinggi Chevron Indonesia dan ENI Indonesia  untuk duduk bareng bahas optimasi pasokan gas alam cair alias LNG untuk Kilang Bontang yang dioperasikan oleh PT Badak NGL.

Petinggi itu akan duduk manis bersama bertemu di Balikpapan, konon kabarnya,saat peresmian Kantor Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi pada Jumat 21 Januari 2022. Kantor SKK Migas Kalsul pindah ke kawasan pindah ke Pasir Ridge,bersebelahan dengan Kantor Chevron Indonesia di Balikpapan,Kalimantan Timur.

“Pertemuan diagendakan membahas bagaimana bisa merevitalisasi Kilang LNG Bontang yang dioperasikan oleh PT Badak NGL,anak usaha PT Pertamina (Persero). Saat ini hanya 3 train dari 8 train beroperasi di Kilang Bontang. Nah dengan akan diambil-alihnya IDD (Indonesia Deepwater Development) dari tangan Chevron ke tangan ENI, para petinggi itu berdiskusi memikirkan bagaimana bisa 5 train yang selama ini tidak optimal, bisa mengabsorb gas dari IDD nantinya,” kata sumber ruangenergi.com, Kamis (20/1/2022) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,Proyek IDD ini terdiri dari beberapa lapangan. Proyek pertama, Lapangan Bangka telah berproduksi sejak Agustus 2016. Sementara itu, Gendaho-Gehem ditargetkan akan mulai produksi pada 2022.

Berdasarkan dokumen dari Kementerian ESDM, produksi tertinggi di kilang LNG Badak terjadi pada 2001 mencapai 21 juta ton atau 379 standar kargo. Produksi tersebut terus menurun dan pada 2017 mencapai 9 juta ton atau 127 standar kargo.

Badak LNG, atau dikenal dengan nama PT Badak Natural Gas Liquefaction atau PT Badak NGL, adalah salah satu dari perusahaan pengolah gas alam cair (LNG, Liquid Natural Gas) di Indonesia, selain Arun NGL (kini sudah menjadi Perta Arun Gas), Donggi Senoro LNG, dan Tangguh LNG.

Perusahaan ini berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur dan memiliki 8 process train (A – H) yang secara desain mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun), menjadikannya menjadi kilang LNG terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. Badak LNG merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota Bontang maupun Indonesia.