PHE Pertamina Jadikan Alam ‘Mitra Bisnis’ Utama, Targetkan Net Positive Impact 2030

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Belem, Brazil, ruangenergi.com – Di tengah sorotan dunia pada konferensi iklim Conference of Parties ke-30 (COP30), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membawa pesan kuat dari Indonesia: melestarikan alam bukan lagi sekadar kewajiban sosial, melainkan “napas” dan strategi utama ketahanan bisnis energi masa depan.

Subholding Upstream Pertamina ini mengumumkan langkah agresifnya dalam menjaga keanekaragaman hayati (biodiversity) di seluruh wilayah operasi, dengan target ambisius mencapai Net Positive Impact (NPI) dan memastikan seluruh wilayah kerja memiliki rencana perlindungan biodiversitas pada tahun 2030.

Berbicara di hadapan forum internasional di Belém, Brazil (20/11), VP HSSE Subholding Upstream Pertamina, Defrinaldo, menegaskan pergeseran paradigma perusahaan. Perlindungan lingkungan kini dipandang sebagai fondasi keberlanjutan operasional.

“Melindungi biodiversitas bukan hanya kewajiban, tetapi strategi ketahanan bisnis PHE di masa depan. Keberlanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati kini menjadi enabler bisnis PHE,” tegas Defrinaldo.

Ia menambahkan bahwa inisiatif ini membuka peluang baru, mulai dari peningkatan reputasi global hingga potensi pasar karbon dan kredit biodiversitas.

Untuk memastikan target tersebut bukan sekadar janji manis, PHE menerapkan mekanisme ketat bernama Preliminary Assessment–Biodiversity Action Plan (PRA-BAP).

Mekanisme ini berfungsi sebagai “radar” awal untuk menilai sensitivitas lingkungan—baik di proyek baru maupun eksisting. Penilaian mencakup regulasi kawasan lindung, nilai ekologis, hingga kondisi sosial-budaya masyarakat setempat. Tujuannya jelas: memastikan operasi migas berjalan beriringan dengan kelestarian ekosistem.

Hingga 2025, komitmen hijau PHE telah terbukti nyata di 29 wilayah kerja dengan total area konservasi seluas lebih dari 48 ribu hektare. Beberapa program unggulan yang dipamerkan meliputi: PHE ONWJ (Pesisir Utara Jawa): Penanaman 314.865 mangrove, pemulihan 39 hektare kawasan pesisir, transplantasi terumbu karang, dan pelepasan 217 tukik. Pertamina Hulu Rokan (Riau): Konservasi habitat Gajah Sumatra yang ikonik. Pertamina EP (Jawa & Sumatra): Perlindungan Owa Jawa yang terancam punah dan restorasi Hutan Bulian di Pendopo Field.

Kesuksesan program ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BKSDA, pemerintah daerah, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Langkah ini sejalan dengan agenda global Global Biodiversity Framework 2050 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Menutup presentasinya, Defrinaldo memberikan pernyataan kunci yang merangkum visi besar PHE:

“Bisnis kami tumbuh ketika alam juga tumbuh. PHE membangun warisan energi yang menopang manusia dan juga planet ini.”