Pipa Pecah Dihantam Banjir, SKK Migas & Medco Gerak Cepat Evakuasi Kondensat via Truk

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Industri hulu migas kembali diuji. Di tengah musibah banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera dan Aceh, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harus berpacu dengan waktu menyelamatkan produksi migas nasional.

Dalam laporannya kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Sabtu (20/12/2025), Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan situasi kritis di lapangan. Pipa penyalur gas dan minyak di Blok A Aceh dilaporkan pecah akibat hantaman bencana alam, memaksa sejumlah sumur ditutup sementara karena terendam banjir.

“Cobaan demi cobaan menguji kita KESDM. Sejak terjadi cobaan bencana di Sumatra & Aceh, aliran gas minyak dan kondensat diberhentikan karena pipa di Blok A Aceh pecah bocor, sumur-sumur ditutup karena terendam banjir,” lapor Djoko Siswanto.

Meski kondisi lapangan berat, tim di lokasi tidak tinggal diam. Djoko menegaskan bahwa proses perbaikan pipa yang bocor sedang dikebut dengan memotong dan menyambung pipa baru. Namun, menunggu pipa selesai berarti kehilangan momentum lifting.

Sebagai solusi taktis, SKK Migas bersama Medco E&P Malaka mengambil langkah darurat: mengangkut kondensat menggunakan jalur darat (trucking).

“Kami semua kerja cepat siang malam untuk kejar produksi dan lifting,” tegas Djoko.

Berdasarkan data lapangan per Sabtu pagi (20/12/2025) pukul 05.00 WIB, operasi pengalihan kondensat ini melibatkan koordinasi ketat antara SKK Migas, BPMA, Medco, Pertamina Hulu Rokan (PHR), dan Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Berikut detail operasi penyelamatan produksi tersebut:

  • Armada Siaga: Sebanyak 9 unit truk dengan kapasitas penuh (total 900-1.000 barel) telah disiagakan di Central Processing Plant (CPP) Blok A, Aceh Timur.

  • Pergerakan Malam: Konvoi truk pengangkut kondensat telah diberangkatkan sejak Jumat malam (19/12/2025) pukul 23.00 WIB menuju fasilitas PEP Pangkalan Susu.

  • Lampu Hijau Komersial: KPI telah mengonfirmasi siap menerima blended crude dari Medco Blok A dan PEP Pangkalan Susu. Kesepakatan komersial pun telah diteken oleh BPMA, Medco, dan KPI.

Secara teknis, General Manager PHR Zona-1 menyatakan kesiapannya menerima pasokan tersebut sembari memfinalisasi prosedur pengiriman minyak (Oil Delivery Procedure/ODP).

Langkah taktis ini membuktikan soliditas para pemangku kepentingan energi nasional. Di tengah bencana, sinergi antara regulator dan pelaku usaha memastikan “urat nadi” energi tetap berdenyut.

“Semoga operasional berjalan dengan safe dan lancar,” tutup laporan tersebut.