Jakarta Selatan, Jakarta, ruangenergi.com– Upaya menuju energi bersih semakin menggeliat. PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan Pemerintah Kabupaten Indramayu resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendorong pengembangan potensi daerah dalam rangka mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission.
Langkah strategis ini menandai dimulainya kolaborasi untuk membangun ekosistem energi berbasis biomassa, memanfaatkan kekayaan alam Indramayu yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, menyebutkan bahwa kerjasama ini bukan hanya soal teknis penyediaan energi, tetapi bagian dari agenda besar membangun ekosistem energi bersih yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Melalui kolaborasi ini, kami dorong pemanfaatan limbah pertanian, limbah kehutanan, hingga sampah kota untuk bahan baku cofiring PLTU. Target kami di 2025 adalah pemanfaatan biomassa sebesar 3 juta ton—hampir dua kali lipat dari tahun lalu,” jelas Hokkop dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com, Kamis (07/08/2025), di Jakarta.
Ia menambahkan, pemanfaatan lahan kritis dan marginal yang belum produktif juga menjadi salah satu strategi untuk mendukung pasokan biomassa sekaligus membuka peluang pemberdayaan masyarakat lokal.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyambut antusias langkah ini. Ia melihat kolaborasi dengan PLN EPI sejalan dengan arah pembangunan Indramayu yang mengedepankan keberlanjutan dan kemandirian.
“Kami percaya inisiatif ini akan membuka lapangan kerja baru, memberikan nilai tambah ekonomi, dan manfaat nyata bagi lingkungan. Harapannya, MoU ini segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret bersama BUMD kami,” ujarnya.
Kerjasama ini menjadi simbol kuat sinergi antara BUMN dan pemerintah daerah dalam membangun ketahanan energi nasional berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.