Jakarta, ruangenergi.com — PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Melalui inovasi dan komitmen kuat terhadap pengembangan energi bersih, PLN NP berhasil meraih empat penghargaan bergengsi dalam ajang ASEAN Energy Awards 2025 pada Rabu (16/10) di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia.
Prestasi ini menegaskan posisi PLN NP sebagai perusahaan energi yang tidak hanya berorientasi pada keandalan pasokan listrik, tetapi juga menjadi motor penggerak transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Empat penghargaan yang berhasil diraih meliputi tiga juara utama dan satu juara runner-up pada ASEAN Renewable Energy Project Awards. Juara utama diperoleh pada kategori Energy Management in Small and Medium Industries melalui proyek “Integration of TMC GBG and Hydroboot in Supporting Sustainable Energy and Food Security” oleh Unit Pembangkitan (UP) Brantas; kategori Enabler Technology melalui proyek “Green kWh Enhancement at Bakaru Hydro Electric Power Plant based on Weather Modification Technology Using Autonomous Drone” oleh UP Bakaru; dan kategori Biofuels melalui proyek “Waste Management into Refused Derived Fuel (RDF) through Social and Environmental Responsibility Program to Support the Need for High Ratio Cofiring Biomass at Indramayu Power Plant” oleh UP Indramayu. Sedangkan 1st Runner Up Combined Heat and Power (CHP) Generation melalui proyek “Heat Utilization in a Converted Multi Fuel Power Plant using Sawdust from a Coal Fired Power Plant at Paiton 2×400 MW” oleh UP Paiton.
Masing-masing proyek mencerminkan pendekatan inovatif PLN NP dalam memperkuat bauran energi terbarukan nasional. Di UP Bakaru, misalnya, teknologi modifikasi cuaca berbasis drone otonom diterapkan untuk mengatasi penurunan debit air PLTA Bakaru akibat fenomena El Niño. Hasilnya signifikan, debit air meningkat dari 22,37 m³/detik menjadi 30,37 m³/detik, kapasitas produksi listrik naik dari 52,29 MW menjadi 73,16 MW, dan capacity factor meningkat dari 43,1% menjadi 58,03%. Peningkatan ini setara dengan pengurangan emisi gas rumah kaca lebih dari 770 ton CO₂ per bulan, sekaligus menjadi bukti bahwa teknologi inovatif dapat menjadi solusi nyata menghadapi perubahan iklim ekstrem.
Sementara itu di UP Indramayu, PLN NP berhasil mengintegrasikan konsep tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam proyek pengelolaan limbah organik menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF). Melalui program ini, masyarakat sekitar dilibatkan secara aktif dalam proses pengumpulan dan pengolahan limbah organik untuk menghasilkan RDF dengan nilai kalor tinggi (3.600 kcal) dan kadar air rendah. RDF tersebut digunakan sebagai bahan bakar tambahan dalam program biomass co-firing berasio tinggi, mendukung target bauran EBT nasional sekaligus memberdayakan masyarakat dalam rantai nilai energi bersih.
Inovasi serupa juga terlihat di UP Brantas dan UP Paiton. Melalui integrasi teknologi, efisiensi energi, dan pemanfaatan limbah produksi menjadi sumber panas tambahan, PLN NP menunjukkan bahwa pendekatan circular economy dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan operasi pembangkit. Seluruh capaian ini membuktikan kemampuan PLN NP untuk menggabungkan aspek teknologi, sosial, dan lingkungan dalam satu kesatuan strategi transisi energi yang komprehensif.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan buah kerja keras insan PLN NP dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih hijau bagi Indonesia.
“Empat penghargaan ini bukan sekadar pengakuan atas inovasi teknis, tetapi juga wujud dari semangat besar kami untuk membangun ekosistem energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan. Dari Bakaru hingga Indramayu hingga Brantas dan Paiton, kami membuktikan bahwa teknologi, komunitas, dan tanggung jawab lingkungan dapat berjalan beriringan menghadirkan listrik yang lebih bersih, andal, dan ramah iklim. PLN Nusantara Power akan terus mempercepat langkahnya menyalakan harapan hijau bagi negeri,” ungkap Ruly Firmansyah.