Potensi MNK Jika Dikembangkan dengan Baik Akan Berikan Tambahan Produksi Loh Kawan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Sunjaya Eka Saputra mengatakan SKK Migas terus melakukan koordinasi yang intensif dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) agar program-program terkait pengembangan Gulamo dan Kelok dapat dilaksanakan sesuai arahan dan persetujuan SKK Migas.

SKK Migas menilai potensi MNK jika dikembangkan dengan baik akan memberikan tambahan produksi yang signifikan dan meningkatkan lifting di Blok Rokan sehingga berdampak positif pada peningkatkan lifting Migas secara nasional.

“Kami terus mendorong PHR untuk dapat mengakselerasi upaya percepatan produksi guna mendukung peningkatan lifting migas untuk mendukung program Ketahanan Energi yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto, Saat ini juga sedang disiapkan agar ada mekanisne early production dari sumur MNK sebelum POD disetujui seperti yang dilakukan untuk sumur2 GMB sebelumnya” kata Sunjaya, dikutip dari rilis PHR, Kamis (12/06/2025), di Jakarta.

Tahapan eksplorasi lanjutan, lanjut Surya, direncanakan melibatkan pengeboran sumur appraisal pada periode 2026-2027, serta sumur Demonstration yang akan berlangsung di tahun 2027-2028. Tidak seperti sumur sebelumnya yang berupa sumur vertical atau deviated, sumur eksplorasi lanjutan ini akan menggunakan teknologi pengeboran Long Horizontal dengan Multi-Stage Hydraulic Fracturing.

Sumur appraisal MNK adalah sumur yang dibor setelah ada penemuan minyak atau gas bumi untuk lebih lanjut membuktikan efektivitas penerapan konsep Long Horizontal dan Multi-Stage Hydraulic Fracturing, selain menentukan batas reservoir dan ukuran sumberdaya.

Sumur ini digunakan untuk menguji dan mengevaluasi sumberdaya yang sudah ditemukan sebelumnya.

Sementara sumur demonstration MNK adalah sumur yang digunakan untuk membuktikan sukses sumur appraisal dapat diterapkan di area yang lebih luas, selain menunjukkan kemampuan sebuah area atau lapangan minyak dalam menghasilkan minyak bumi non-konvensional. Ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari tahap evaluasi dan pengujian sebelum pengembangan penuh suatu lapangan.

Di sisi lain, operasi produksi migas konvensional dari interval yang lebih dangkal baik di sumur Gulamo dan sumur Kelok tengah dalam tahap persiapan. Hal ini menunjukkan komitmen PHR untuk memastikan optimalisasi sumber daya migas.

Ke depan, berbagai tahapan terus diproyeksikan untuk merealisasikan potensi reservoir MNK BSH. Kajian kelayakan tahap lanjut ekplorasi tengah berjalan, disertai persiapan pelaporan Studi Potensi MNK Rokan kepada Pemerintah Indonesia dan pengusulan KBH MNK termasuk melakukann penjajakan kemitraan dengan calon mitra strategis.

Langkah-langkah strategis ini menjadi bagian integral dari perjalanan panjang eksplorasi migas non-konvensional yang tidak hanya menitikberatkan pada ketahanan/kemandirian energi nasional, tetapi juga pada pengembangan ekonomi yang lebih luas.