Jakarta, ruangenergi.com – Yuliot Tanjung adalah salah satu tokoh penting yang dipercaya untuk mengisi posisi strategis sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dengan pengalaman yang luas di bidang energi dan sumber daya alam, Yuliot hadir untuk mendukung berbagai program dan kebijakan pemerintah, khususnya dalam menghadapi tantangan global di sektor energi.
Latar Belakang dan Pendidikan
Yuliot Tanjung menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Padang Panjang, sebuah sekolah menengah yang dikenal unggul dengan banyaknya prestasi di Sumatera Barat.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di salah satu universitas terkemuka di Indonesia khususnya wilayah Sumatera Barat, yakni Universitas Andalas. Di sana dirinya meraih gelar Sarjana (S1) di bidang produksi ternak.
Setelah dari situ, Yuliot melanjutkan pendidikannya dengan memperoleh gelar Magister Manajemen (S2) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, sebuah institusi yang memiliki reputasi tinggi dalam bidang manajemen.
Karir
Yuliot mengawali kariernya di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 1988. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Yuliot telah menempati berbagai posisi strategis di lembaga tersebut.
Salah satu tugas internasional yang pernah diembannya adalah menjadi Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, sebuah posisi yang memungkinkan Yuliot untuk memperluas jaringan dan pengetahuan tentang investasi luar negeri.
Setelah kembali ke Indonesia, Yuliot menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, sebelum akhirnya naik menjadi Direktur Promosi dalam Negeri pada Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal di tahun 2006.
Kemudian di tahun 2014 hingga 2019, ia dipercaya untuk memegang posisi sebagai Direktur Deregulasi Penanaman Modal pada Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
Ini merupakan periode penting di mana Yuliot berperan dalam deregulasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.
Pada tahun 2020, Yuliot semakin memperkuat posisinya dengan menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal di BKPM. Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
Puncak dari karier Yuliot terjadi pada 18 Juli 2024, ketika Presiden Joko Widodo melantiknya sebagai Wakil Menteri Investasi Indonesia/Wakil Kepala BKPM, mendampingi Menteri Bahlil Lahadalia.
Dalam posisi ini, Yuliot diharapkan dapat membantu mempercepat realisasi investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan pengalaman yang luas dalam bidang investasi, Yuliot Tanjung merupakan salah satu tokoh penting di balik kebijakan dan strategi investasi Indonesia.
Perjalanan kariernya yang panjang di BKPM dan peran kuncinya sebagai Wakil Menteri Investasi menjadikannya sosok yang berpengaruh dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing global di sektor investasi.
Penunjukan sebagai Wakil Menteri ESDM
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Yuliot Tanjung dipercaya mengisi posisi Wakil Menteri ESDM. Penunjukannya mencerminkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan profesional berpengalaman yang mampu menghadapi tantangan transformasi energi. Sebagai Wakil Menteri, Yuliot diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat kebijakan energi nasional, terutama terkait transisi menuju energi bersih dan terbarukan.
Dalam perannya sebagai Wakil Menteri, Yuliot bekerja mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Keduanya diharapkan dapat berkolaborasi erat untuk mencapai tujuan strategis sektor energi, termasuk diversifikasi energi, percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan, serta pengelolaan sumber daya mineral yang lebih efisien dan berkelanjutan.