Jakarta, Ruang Energi. Com– Dalam keterangan media yang diterima redaksi ruangenergi.com, PT Energi Mega Persada Tbk. (“EMP” atau “Perusahaan”) menyatakan bahwa Perusahaan telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 30 November 2020, di lantai 25 gedung Bakrie Tower, di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940, dengan hasil sebagai berikut:
RUPSLB (EMP mencapai lebih dari 51% korum kehadiran pemegang saham) Lebih dari 99% dari para pemegang saham yang terdaftar dan hadir (atau perwakilannya) menyetujui Agenda Untuk Melakukan Penawaran Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PHMETD”) Yang Meliputi :
a. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan PHMETD. Berdasarkan Keterbukaan Informasi yang disampaikan oleh EMP kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 23 Oktober 2020, Perusahaan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 20 miliar lembar saham baru di harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian dalam transaksi PHMETD ini. Hasil dari transaksi PHMETD akan digunakan untuk mengakuisisi aset gas yang telah berproduksi di Indonesia, untuk melunasi pinjaman kepada pihak kreditur, dan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja beberapa asetnya yang sudah ada.
b. Menyetujui perubahan struktur permodalan Perseroan sehubungan dengan PHMETD. Dengan disetujuinya penambahan modal melalui transaksi PHMETD dalam agenda pertama, maka modal yang ditempatkan dan disetor oleh EMP akan bertambah sebanyak-banyaknya 20 miliar lembar saham.
c. Menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan dikarenakan adanya perubahan struktur permodalan Perusahaan terkait dengan transaksi PHMETD tersebut.
Manfaat atas ketersediaan dana dari hasil transaksi PHMETD tersebut adalah: Akuisisi aset gas yang telah berproduksi di Indonesia.
Hal ini akan berdampak terhadap kenaikan produksi Perusahaan dan peningkatan Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan.
Pemenuhan kebutuhan modal kerja dari aset-aset Perusahaan yang telah beroperasi. Hal ini cukup penting untuk menambah produksi, penjualan, dan laba bersih Perusahaan di masa mendatang.
Pelunasan hutang-hutang Perusahaan kepada para kreditur. Hal ini akan berdampak terhadap turunnya beban bunga Perusahaan, sehingga kinerja Laba Bersih dan Rasio Likuiditas Perusahaan juga akan semakin membaik.