Jakarta, Ruangenergi.com – PT Samindo Resources Tbk, menyatakan perseroan berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 5.8 juta atau sekitar 339.4% Maret 2021 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan, Ahmad Zaki Natsir, mengatakan, kinerja keuangan pendapatan perusahaan terkontraksi. Sementara laba bruto Persero periode Maret 2021 sebesar US$ 10.1 juta, atau naik sekitar 57.3% jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ia menambahkan, dalam paparan publik 2021, pendapatan perseroan periode Maret 2021 mengalami penurunan sekitar (-19.3%) atau sebesar US$ 39.9 juta, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Untuk kinerja operasional, kata Ahmad Zaki, Samindo berhasil melakukan pemindahan batuan penutup sebesar 9.5 juta bcm, hal ini melebihi yang ditargetkan sekitar 8.2 juta bcm.
Sementara, produksi batubara juga meningkat, dari yang ditargetkan sekitar 2.4 juta ton periode Maret menjadi 2.9 juta ton.
Kenaikan volume produksi ditopang dari anak usahanya yakni Samindo Utama Kaltim (SUK) dan Transindo Murni Perkasa (TMP) Di mana SUK berhasil memproduksi sebesar 3.6 juta ton atau melebih yang ditarget sebesar 3.3 juta ton periode Maret 2021.
Kemudian, TMP berhasil memproduksi sebesar 3.5 juta ton batubara dari yang ditargetkan sebesar 3.7 juta ton Maret 2021.
Adapun strategi perusahaan kedepan dalam memperkuat daya saing kemandirian pada seluruh entitas bisnis perseroan, di antaranya :
Keunggulan biaya, fokus pada daya saing biaya dan produktivitas peralatan. Lalu, pemeliharaan mandiri, memperkuat kapasitas pemeliharaan mandiri anak perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga melakukan penyediaan terintegrasi dengan mengembangkan sistem penyediaan yang terintegrasi demi terciptanya kegiatan operasional yang efisien. Serta melakukan pengembangan bisnis baru, dengan menjajaki peluang bisnis baru.
Terkait pengembangan bisnis baru, Zaki enggan memberi bocoran berapa banyak perusahaan yang akan dijajaki oleh Samindo untuk hal tersebut.
Akan tetapi, perusahaan berpeluang untuk melakukan pengembangan overburden removal (pengupasan lapisan tanah) hingga di atas 40 juta bank cubic meter (bcm) pada tahun 2021. Sebelumnya, volume overburden removal MYOH pada tahun ini dicanangkan sebesar 36,4 juta ton.
Kenaikan target tersebut sejalan dengan rencana Kideco Jaya Agung, yang berkemungkinan mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk meningkatkan produksi batubara.
Sementara itu, produksi batubara (coal getting) diproyeksikan 10,2 juta ton, pengangkutan batubara (coal hauling) sebesar 10,2 juta ton, dan pemboran eksplorasi (exploration drilling) diproyeksikan 29.500 meter.
Ia mengatakan, Kideco Jaya Agung sendiri saat ini merupakan satu-satunya pemberi kerja yang dilayani oleh Samindo. Kontrak antara Samindo dengan anak usaha dari PT Indika Energy Tbk masih berlaku hingga tahun 2023 mendatang.
“Biasanya kami kontrak sama Kideco untuk jangka 10 tahun. Kontrak saat ini sampai 2023, dan nanti berrati kontrak kembali sampai 2033,” tandasnya.