Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjelaskan tindak lanjut atas kondisi shortfall di kilang LNG Tangguh, akibat keterlambatan onstream Train III,membuat terjadinya penjadwalan ulang pengiriman kargo LNG untuk memenuhi kebutuhan Marubeni.
Di sisi lain SKK Migas siapkan juga 1 kargo dari Kilang LNG Bontang dari blok Mahakam untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik milik PLN di Jawa Bagian Barat (JBB).
“Pembahasan terkait Marubeni merupakan tindaklanjut atas kondisi shortfall di Kilang LNG Tangguh akibat keterlambatan onstream Train 3. Prosesnya masih b to b antara para pihak.LNG dari WK Mahakam di bulan Januari 2023 ke PLN merupakan penjualan Uncommited Cargo sebanyak 1 standar kargo untuk kebutuhan Pembangkit Listrik, khususnya di Jawa Bagian Barat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Muhammad Kemal kepada ruangenergi.com, Selasa (07/02/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, SKK Migas menargetkan produksi liquified natural gas (LNG) pada 2023 berada di kisaran 204-206 kargo.
“Perkiraan (produksi) sekitar 204-206 kargo,” ujar Deputi Keuangan dan Komersialisasi Kurnia Chairi dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/1/2023).
Kurnia mengatakan bahwa target tersebut dari rencana realisasi produksi untuk Bontang sekitar 80-81 kargo dan Tangguh sebesar 124-126 kargo.
SKK Migas juga akan meninjau kembali adanya potensi uncommitted cargo gas tahun 2023 sebanyak 9 kargo, di mana 5 kargo akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas Pupuk Iskandar Muda.