Jakarta,ruangenergi.com- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), memastikan hanya fokus terhadap 4 (empat) konsesi tambang yang dikuasai perusahaan tersebut di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Dua tambang sudah dieksplorasi dan dieksploitasi, sedangkan dua lagi siap untuk dieksplorasi.
“Kami akan segera eksplorasi 2 (dua) tambang lagi di Pulau Obi karena kebutuhan makin tinggi. Kami berharap dari dua tambang ini dieksplorasi tahun depan dan bisa menambah jumlah cadangan tambang kami,”kata Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy A. Arfandy menjawab pertanyaan ruangenergi.com dalam konferensi pers, Rabu (29/06/2023) di Jakarta.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi
terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain memiliki IUP, sejak tahun
2016 perusahaan melalui entitas anaknya telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel
saprolit serta fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit sejak tahun 2021 di
wilayah operasional yang sama.
Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat
hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel TBP dan entitas anak yang bergerak dibidang pertambangan nikel. Melalui PT Halmahera Persada Lygend (HPL), TBP juga menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach.
Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Pada bulan Mei 2023, HPL telah berhasil melakukan hilirisasi dan mengolah MHP menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) yang merupakan bahan baku bateraikendaraan listrik. Sementara Kobalt Sulfat (CoSO4) diproyeksikan dalam waktu dekat.