Sejalan dengan Arahan Jokowi, Luhut Apresiasi Implementsi TKDN Pertamina

Jakarta, Ruangenergi.com – Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasii implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pertamina karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.

“Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal,” ujar Luhut saar meninjau proyek RDMP Pertamina di Cilacap, Selasa (21/7).

Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, Luhut juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. Menurutnya, sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel.

Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. Ia berharap ke depannya cakupannya lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, namun juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, setelah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan TKDN 41,52%, Pertamina akan terus berkomitmen meningkatkan TKDN pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap hingga 50%. Hal ini menegaskan komitmen Pertamina untuk terus menjadi pendorong ekonomi nasional.

“Sebelumnya, dari total Capex proyek PLBC senilai USD 392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%,” katanya.

Saat ini, kata dia, Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40% hingga maksimal 50% dari total investasi USD 5,8 miliar dan penyerapan 20.000 pekerja pada puncak konstruksi dan 500 – 800 orang pada saat operasional. “Dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar USD 2 miliar,” ucapnya.

Dalam 3 tahun terakhir, jelas Nicke, TKDN dalam proyek Pertamina terus mengalami peningkatan. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17% dan naik menjadi 43,16% pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan 1 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20%.

Ia menambahkan, per 12 Juli 2020, Pertamina mencatat kemajuan proyek RDMP Cilacap dalam early work mencapai 25,59% dimana terdapat beberapa pekerjaan di zona satu di antaranya Cut Soil, Temp Drainase dan Akses Road, Pemasangan CCSP, Soil Fill, Clearing, Grubbing, Soil Disposal dan zona dua Clearing lokasi pagar laydown.

Di RDMP Cilacap juga akan dibangun New Diesel Hydrotreating Unit (DHT) yang akan menghasilkan Diesel Standar Euro 5. Saat ini, pekerjaan DHT sedang dalam tahap prebid untuk pemilihan Licensor yang ditargetkan mulai Basic Engineering Design package (BEDP).

“Fasilitas di DHT di RDMP Cilacap tersebut akan meningkatkan produksi diesel dari 348 ribu bpsd menjadi 400 ribu bpsd dengan standar internasional Euro 5. Ini akan melengkapi capaian Pertamina pada PLBC yang mampu memproduksi produk gasoline yang ramah lingkungan dengan standar Euro 4,” kata Nicke.

Beroperasinya PLBC juga telah mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pengurangan impor BBM dan berhasil menghemat devisa negara hingga Rp.10 triliun per tahun.

Kembali mengenai TKDN, Nicke menuturkan, secara keseluruhan TKDN pada megaproyek RDMP dan GRR ditargetkan mencapai 30 – 70 persen. RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe misalnya, TKDN ditargetkan mencapai 30 – 35%, RDMP Balongan tahap 1 TKDN nya mencapai 70%, Balongan Tahap 2 TKDN nya sebesar 50 – 60%, RDMP Dumia TKDN nya mencapai 40-50 dan GRR Tuban TKDN nya mencapai 40 – 50%.

“Untuk komitmen penggunaan local content, Pertamina akan memiliki fungsi  yang fokus  menangani TKDN Pertamina Group mulai dari Hulu hingga Hilir dan akan menilai TKDN masing-masing proyek sejak fase perencanaan hingga  monitoring proyek yang sedang berjalan,” pungkas Nicke.Sementara kunjungan ke RDMP Kilang Cilacap Pertamina turut dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Danis Hidayat dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *