Jakarta,ruangenergi.com-Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memastikan Harbour Energy berniat kembangkan potensi gas yang ada di blok Tuna di Natuna, Kepulauan Riau.
Ini sangat bagus bagi Indonesia mengingat potensi gas dari blok Tuna milik Harbour Energy bisa dimanfaatkan untuk penambahan produksi migas.
“Sekarang lagi dibicarakan ditingkat lanjut mengenai settlement jual belinya nanti gitu..kira-kira ke sana (untuk memanfaatkan gas dari blok Tuna). Sekarang Premier atau Harbour Energy fokus di daerah sana. Ini bagus bagi Indonesia karena ini ada diperbatasan,” kata Dwi Soetjipto dalam bincang santai bersama media di sela-sela Gathering Media di Bandung, Selasa malam (04/10/2022).
Dwi bercerita memang ada masalah politik di laut perbatasan di Natuna. Namun SKK Migas berterimakasih kepada Harbour Energy (dulu Premier Oil) yang tetap firm untuk berinvestasi di Natuna.
“Harbour Energy sedang mempersiapkan menyampaikan POD untuk Tuna.Lalu dia eksplorasi di Andaman. Dan incar blok-blok lain di Indonesia,”jelas Dwi.
Terkait Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) yang akan dikembangkan juga oleh Harbour Energy, Dwi belum tahu apakah mereka akan kembangkan sendiri teknologinya atau memakai teknologi orang lain.
“Seperti misalnya bp Indonesia, dia kembangkan CCUS kan memakai teknologi orang lain, teknologi vendornya,nah begitu pula dengan Premier (Harbour Energy) ini,kita belum tahu pakai teknologi CCUS siapa,”ungkap Dwi.