SKK Migas Lirik Lima Wilayah Kerja Perminyakan di Indonesia, Apa Saja Ya?

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan akan fokus untuk melakukan studi pada 5 (lima) wilayah kerja perminyakan di Indonesia

Fokus Study di 5 Area yakni :
1. Buton
2. Timor
3. Seram
4. Aru-Arafura
5. Warim

“Dari ke 5 Area tersebut dari hasil study menunjukkan adanya potensi ditemukannya sumber daya migas, berupa leads, yang harus ditindak lanjuti dengan penambahan data, agar mengurangi resiko ekplorasi,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf kepada ruangenergi.com, Minggu (05/02/2023) di Jakarta.

Nanang menjelaskan lebih lanjut, di offshore Buton bagian utara diusulkan untuk penambahan data seismik 2D, agar geometri dari struktur-struktur yang teridentifikasi dari study dapat dikonfirmasi.

Untuk area on shore Timor Barat,lanjut Nanang, berdekatan dengan batas negara Timor Leste diusulkan dilakukan vibroseis untuk mendapatkan data bawah permukaan lebih baik. Di Area Seram diusulkan untuk penambahan data seismik 3D offshore.

Di Aru-Arafura juga diusulkan tambahan data 3D seismik untuk mengkonfirmasi geoligical play concept yang baru.

“Dan di Area Warim juga diusulkan tambahan data 2D seismik yang lebih rapat untuk mengkonfirmasi lead-lead yang ukurannya sangat besar,”tutur Nanang.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian ESDM saat ini memfokuskan pengembangan eksplorasi migas di lima area, antara lain Warim Basin yang berlokasi di Papua.  Potensi migas di cekungan  ini dianggap cukup besar dan diperkirakan melebihi Blok Masela di Maluku.

“Cekungan yang besar itu di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini. Ada WK (wilayah kerja) yang cukup besar, namanya Warim. Itu yang kita fokuskan ya. Warim itu ada minyak dan ada gas. Itu gede sekali,” ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Kementerian ESDM, Kamis (5/1/2023).

Namun demikian, terdapat tantangan dalam pengembangan Warim, seperti letaknya yang berdekatan dengan Taman Nasional. Lorentz. Pemerintah saat ini mencoba menghitung kembali potensinya di luar taman tersebut.

“Kita coba approach di luar taman, masih besar apa nggak itu yang besaran target kita,” ujar Tutuka.

Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyelesaikan kendala ini.

Selain Warim, Pemerintah juga memfokuskan diri pada pengembangan cekungan migas di Buton, Warin, Aru dan Timor yang berlokasi di bagian timur Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki 70 cekungan yang belum dieksplorasi.