SKK Migas Sebut 2028 Project Blok Masela On Stream

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK MIgas, Agus Budiyanto mengatakan, bahwa sesuai target project Blok Abadi Masela bisa On Stream pada tahun 2028 mendatang.

Menurut dia, saat ini revisi Plans Of Development (POD) proyek Masela telah disetujui. Lokasi project pun sudah bergeser dari offshore (Lepas pantai) menjadi onshore atau di darat,.

“Proyek Masela Abadi ini kan pertama telah disetujui revisi Plan Of Development nya, dari yang semula ada di offshore, kemudian disetujui untuk pengembannya di onshore,” kata Agus dalam diskusi “Arah Baru Industri Migas : Ketahanan Energi Dengan Memaksimalkan Pemanfaatan Natural Gas dan LNG Dalam Negeri”, Rabu (22/9/2021).

Ia menyatakan, saat ini proyek migas Blok Masela dalam proses keterkaitan dengan adanya permintaan tambahan untuk gas yang lebih, terkait insentif dan untuk lebih environment friendly fasilitasnya,.

Agus juga memastikan bahwa calon buyer dari gas yang dihasilkan project Masela sudah ada, yaitu PT PLN (Persero). Menurut dia, BUMN listrik tersebut sudah menandatangani  Memorandum of Understanding (MoU) jual beli gas dengan Pertamina.

“Memang diharapkan pada tahun 2028  proyek sudah bisa jalan. Untuk domestik dari proyek Masela ini sudah ada MoU dengan PLN juga. Jadi PLN waktu itu berminat untuk membeli sekitar 2-3 juta ton per tahun dan kemudian untuk gas pipa nya itu dengan PT Pupuk Indonesia,” paparnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan.
Menurut dia, proyek Masela akan on stream di 2028, dimana ini akan berbarengan dengan proyek-proyek yang lain.

“Dengan banyaknya proyek yang on stream, saya kira akan ada penurunan harga dan ini menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi proyek IDD yang memang sekarang sedang dalam  proses, dan ini menjadi tantangan juga, bagaimana agar ini kedepan bisa dioptimalisasikan,” papar Mamit.

Ia meminta agar pemerintah betul-betul memikirkan bagaimana menyerap hasil produksi dari sektor hulu, agar bisa memberikan manfaat bagi sektor hulu.

“Dalam masa-masa yang akan datang, akan banyak proyek-proyek migas yang sudah dijalankan saat ini, akan onstream dan harus bisa terserap produknya,” tukasnya.

Menurut Mamit, ini akan menjadi proyek yang harus diperhatikan, jangan sampai nanti teman-teman di hulu sudah bekerja keras untuk mencari dan meningkatkan (Produksi), tapi ternyata pasarnya tidak ada.

Saya kira ini adalah salah satu upaya bentuk ketahanan energi kita. Selain itu, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana agar infrastruktur pendukung juga sudah siap, ketika proyek-proyek migas yang berjalan saat ini, akan onstream di tahun-tahun yang akan datang,” pungkasnya.(SF)