SKK Migas

SKK Migas Tidak Berkeinginan Produksi Migas Indonesia Alami Masa Kesuraman

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak berkeingan produksi minyak dan gas di Indonesia mengalami masa kesuraman seperti terjadi di tahun 1960 hingga 1968 sempat menyentuh di angka 450 ribuan barel oil per day (bopd).

Itu sebabnya, SKK Migas optimis di tahun 2024 ini, produksi migas yang dihasilkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) migas menggeliat, bertambah lagi produksinya.

“Hopefully sih year today (YTD) nya kalau didorong terus bisa naik di atas 560 ribu barel per hari.  Nah dari sisi Month today-nya sendiri kita di 580 ribu barel saat ini. Ya itu, impact dari reaktivasi sumur-sumur (yang terkena banjir) baru mulai terasa,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D.Suryodipuro dalam bincang santai bersama media beberapa waktu lalu, di Jakarta.

SKK Migas, lanjut Hudi, mengaminkan di semester satu tahun 2024 ini bisa menyentuh produksi di angka di atas 580 ribu barel per hari.

“Terus terang kita berharap di entry point di angka 594 ribu. Syukur-syukur bisa mengejar sesuai target WP&B lah,” papar Hudi didamping Panca Desaf Nitasari Kepala Departemen Operasi Produksi, Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas.

Terkait langkah-langkah yang telah dilakukan oleh SKK Migas untuk menekan decline rate dan mengoptimalkan produksi migas nasional, Hudi menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS terus meningkatkan kegiatan workover, well service, juga pemboran sumur pengembangan. Hudi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut terus meningkat dalam jumlah yang signifikan. Untuk kegiatan workover jika tahun 2021 terdapat 566 sumur, maka ditahun 2023 meningkat menjadi 834 sumur atau naik sekitar 47,3%.

Begitupula kegiatan well service yang ditahun 2021 sebanyak 22.790 kegiatan, maka di tahun 2023 mencapai 33.412 atau  naik 46,6% dalam waktu 3 tahun. Dia menambahkan untuk tahun 2024 workover ditargetkan 905 sumur dan well service 35.690 kegiatan.

Lebih lanjut, Hudi menjelaskan upaya untuk menjaga produksi tetap optimal dilakukan pula dengan meningkatkan pemboran sumur pengembangan. Jika tahun 2021 realisasi pemboran sumur pengembangan sebanyak 480 sumur, maka dalam 3 tahun ditahun 2023 meningkat menjadi 799 sumur atau naik 66,5%. Ini menunjukkan bahwa SKK migas dan KKKS melakukan kegiatan yang masif dan agresif dan bekerja keras untuk menjaga produktivitas lapangan migas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *