Sukabumi, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyelenggarakan Sosialisasi Tugas Fungsi dan Kinerja BPH Migas serta Penyuluhan Regulasi Hilir Migas Tahun 2021 di Perumahan Bumi Safana Indah, Sukabumi, Jawa Barat.
Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati, Komite BPH Migas Hendry Ahmad dan M. Ibnu Fajar, Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudi Suryadikarma, dan Sales Branch Manager Cianjur PT Pertamina (Persero) Agus Septiady.
Dalam sambutannya, Anggota Komite BPH Migas M Ibnu Fajar mewakili kepala BPH Migas mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan oleh BPH Migas sebagai Mitra dari Komisi VII DPR RI untuk menyampaikan informasi mengenai tugas fungsi BPH Migas yaitu menjamin ketersediaan dan distribusi BBM diseluruh Indonesia dan serta pemanfaatan gas bumi.
“Insya Allah, dengan bergabungnya Ibu Ribka selaku anggota komisi VII DPR RI kabupaten dan kota Sukabumi tidak mengalami kelangkaan (BBM),” papar Ibnu Fajar, (28/02).
Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa BPH Migas perlu mengatur penyediaan BBM didaerah terluar, terdepan, terpencil termasuk untuk mengatasi kelangkaan BBM di Kabupaten Sukabumi.
Kemudian, Komite BPH Migas lainnya yakni, Hendry Ahmad dalam sambutannya menjelaskan bahwa Subisidi BBM ada 2 fungsi melihat dari substansi yaitu memenuhi energi masyarakat dan mendorong perekonomian masyarakat.
“Hal yang harus diperhatikan oleh kita yaitu mensejahterakan masyarakat, sehingga BPH Migas bertugas untuk memenuhi tersedianya BBM diseluruh NKRI,” kata Hendry Ahmad.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina wilayah Cianjur, Agus Septiady, mengatakan bahwa wilayah Cianjur memiliki Kabupaten dan Kota Sukabumi terdiri dari 400 Kelurahan dan Desa ada 96 penyalur BBM yang terdiri dari 71 SPBU dan 25 Pertashop.
Jumlah penyalur yang masih relatif sedikit ini membuat dibeberapa wilayah di Sukabumi jauh dari jangkaun SPBU.
“Hal ini yang menyebabkan dibeberapa pelosok pedesaan untuk mendapatkan BBM dengan menempuh jarak 5 sampai 15 kilometer. Ditahun 2021 akan ada lembaga penyalur baru dipelosok desa sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh BBM,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Agus Septiady mengajak masyarakat untuk ikut serta menyediakan BBM di pelosok pedesaan dengan mendirikan Pertashop.
Kegiatan berjalan menarik dengan adanya pertanyaan-pertanyaan kritis yang kemudian dijawab dengan baik oleh para narasumber. Kegiatan berlangsung tetap dengan mementingkan protokol kesehatan yang telah dihimbau Pemerintah.