Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengklaim perusahaan selalu melakukan inspeksi rutin agar tak ada kendala teknis pada jaringan pipa.
Sebagai pemilik salah satu pipa terpanjang di hulu migas, yaitu sepanjang 342 Km. Pipa yang sudah memiliki Persetujuan Layak Operasi (PLO) yang diterbitkan oleh Dirjen Migas, dan Kementerian ESDM ini di bekali dengan beberapa teknologi canggih yang dapat terus menjaga kesehatan jaringan pipa.
“Antara lain yaitu Inline Inspection, sensor yang dapat mendeteksi kerusakan atau korosi pipa. Long Range Ultrasonic Testing (LRUT), metode cepat yang dapat mendeteksi kerusakan mekanis dan cacat pada pipa, serta melakukan Regular Walkthrough sepanjang jalur pipa,”dikutip dari instagram @phr.pertamina ,Senin (21/04/2025).
Dalam catatan ruangenergi.com, Jaringan pipa minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam distribusi minyak mentah dari ladang-ladang produksi di Riau. Wilayah ini sebelumnya dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan sejak 9 Agustus 2021 dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
PHR melakukan peremajaan dan penggantian pipa tua yang berisiko korosi, karena banyak pipa dibangun sejak era 1950-anβ1970-an.
PHR juga mulai mengintegrasikan jaringan pipa dengan sistem Enhanced Oil Recovery (EOR) seperti injeksi uap (steam flood) di Duri.
Tantangan utama dalam pemeriksaan pipa minyak di blok Rokan adalah: Kebocoran pipa tua sering menjadi isu lingkungan. Aksesibilitas medan (hutan, rawa) menyulitkan perawatan. Pencurian minyak (illegal tapping) juga menjadi perhatian di beberapa titik jalur pipa.