Jakarta, ruangenergi.com- Telah terjadi pergeseran pola bisnis di PLN Energi Gas. Dulu perusahaan ini bernama PT PLN Gas dan Geothermal, namun kini berganti nama dan sejak September 2023 secara bisnis sudah tidak handle lagi kegiatan geothermal di perusahaan yang mayoritas saham di pegang oleh PLN Energi Primer Indonesia.
Kegiatan geothermal yang dilakukan oleh anak usaha dari PLN EPI tersebut, hanya sebatas eksplorasi dan belum sentuh eksploitasi.
“Karena memang resiko juga besar dan butuh waktu sekitar 7 (tujuh) tahun dengan biaya besar untuk memproduksikan panas bumi.Paling murah dengan biaya US$6 juta.Artinya dengan resiko seperti itu kami lebih mengejar bisnis gas dulu sehingga kami bisa punya revenue dan bisa tetap sustain,” kata Raka Perdana Sekretaris Perusahaan PT PLN Energi Gas menjawab pertanyaan ruangenergi.com, dalam konferensi pers PLN EPI, Selasa siang (20/02/2024), di Jakarta.
PLN Energi Gas, sejak September 2023 telah menyerahkan ke Holding Perusahaan yakni PT PLN (Persero) untuk kelola bisnis geothermal. Dan bisnis geothermal itu akhirnya dikelola oleh PLN IP Renewable, anak usaha dari PT PLN Indonesia Power.
Menurut Sekretaris PLN EPI Mamit Setiawan, pihaknya memfokuskan PLN Energi Gas ini,sesuai namanya, ke bisnis gas.
“Kita melakukan transformasi nama PLN GG menjadi PLN Energi Gas. Makanya secara bisnis lebih banyak kepada bagaimana pengadaan gas dan infrastrukturnya,” urai Mamit dengan tegas.
