Jakarta, ruangenergi.com – ExxonMobil Indonesia kini membidik enam lokasi untuk mengembangkan kilang petrokimia hijau senilai US$15 miliar.
Ruangenergi.com memperoleh informasi bahwa lokasi-lokasi tersebut antara lain Lampung, Cilegon, Kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, Batam, Bintan, dan Banyu Urip.
“Ada enam lokasi yang masih dipertimbangkan,” ujar sumber ruangenergi.com di sela-sela Acara Penganugerahan Keselamatan Migas 2024 di Hotel JS Luwansa, Senin (07/10/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Presiden Joko Widodo menerima Chairman Exxon Mobil Corporation, Darren Woods, di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat, pada Rabu, 15 November 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi kerja sama pembangunan kilang petrokimia hijau.
“Saya mengapresiasi rencana kerja sama pembangunan kilang petrokimia hijau dan Carbon Capture Storage (CCS) dengan nilai mencapai US$15 miliar,” ungkap Presiden Jokowi kepada Darren Woods.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyatakan kegembiraannya bahwa fasilitas CCS yang direncanakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, serta kompleks petrokimia tersebut akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia.
“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan kompleks petrokimia Exxon akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia,” tambahnya.
Dalam keterangan terpisah usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa ada dua hal yang dibahas dalam pembicaraan tersebut. Yang pertama adalah rencana pembangunan kilang petrokimia hijau, dan yang kedua adalah fasilitas carbon capture and storage.
“Jika kerja sama ini terlaksana, kilang petrokimia hijau tersebut akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia, dan fasilitas carbon capture and storage akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” ucap Retno.
Oleh karena itu, Retno menyebutkan bahwa inilah yang mendorong Presiden Jokowi untuk terus mengundang investasi dari Exxon Mobil Corporation.
“Nilai investasinya akan mencapai US$15 miliar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Retno mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi juga mengundang ExxonMobil untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan serta pembangunan infrastruktur hijau, termasuk di IKN Nusantara.
“Jadi, itulah hasil pertemuan Presiden dengan ExxonMobil,” imbuhnya.