Waduh! Antri Nih Para Peminat Blok Tuna Buka Data Room

Jakarta, ruangenergi.com- Tidak hanya di swalayan saja terjadi antrian, namun ternyata di blok migas Tuna yang di farm out oleh Zarubezhneft, terjadi antrian.

Para peminat blok migas Tuna itu sabar mengantri untuk buka data room untuk bisa melakukan farm in di dalam partisipasi kepemilikan blok tersebut.

“Ada banyak antrian buka data room di blok Tuna, tapi yang serius nampaknya hanya beberapa perusahaan,” kata Dirjen Migas Tutuka Ariadji saat dicegat wartawan usai pelantikan pejabat eselon I di Kementerian ESDM, Kamis (14/03/2024), di Jakarta.

Tutuka enggan membeberkan nama-nama perusahaan yang membid di blok Tuna tadi.

Dalam catatan ruangenergi.com, rencana pengembangan Blok Tuna tahun ini kemungkinan tersendat. Hal ini lantaran sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris terhadap Rusia yang ikut dirasakan oleh Zarubezhneft, perusahaan Rusia yang menjadi mitra Premier Oil Tuna BV, dalam mengembangkan lapangan tersebut.Dalam pertemuan awal 2023 dengan SKK Migas, Harbour Energy – perusahaan induk Premier Oil Tuna BV – mengungkapkan bahwa rencana tersebut menghadapi pembatasan dari Uni Eropa dan Pemerintah Inggris. Sanksi tersebut merupakan respon atas invasi Rusia ke Ukraina sejak awal tahun lalu.

Di sisi lain, Kementerian ESDM juga tengah bersiap untuk mencari mitra pengganti untuk Premier Oil Tuna BV di Blok Tuna seiring pemberlakukan sanksi Uni Eropa dan Pemerintah Inggris terhadap Rusia. Sanksi tersebut berdampak pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Blok Tuna tahun ini.

Rencana pengembangan Blok Tuna tahun ini kemungkinan tersendat lantaran Premier Oil mendapat sanksi lantaran bermitra dengan Zarubezhneft.

“Proyek ini akan terus jalan. Nanti kalau memang mencari kemitraan baru kita akan dorong itu karena memang progress-nya bagus,” kata Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *