Wahai Para Produsen Gas, Ada Titah dari SKK Migas; Produksilah Gas Sebanyak-Banyaknya

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Bandung, Jawa Barat, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong produsen gas bumi atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk tidak menunda-nunda proyek yang akan dijalankan.

Pasalnya, potensi kebutuhan gas bumi di tanah air cukup besar. Apalagi pemerintah juga terus mendorong pembangunan infrastruktur agar suplai gas bumi yang ada dapat didistribusikan dengan baik. 

Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik, mengatakan saat ini terdapat wacana bahwa Indonesia memiliki pipa gas dari Aceh hingga ujung Jawa, yang sebagian diantaranya sudah terbangun.

“Tapi ada beberapa ruas yang belum tersambung, yakni pipa ruas Cisem 2, Dumai-Sei Mangke, dan Natuna-Pulau Batam,” kata Rayendra dalam Forum Gas Bumi 2024, Kamis (20/06/2024), di Bandung, Jawa Barat.

Rayendra bercerita, kebutuhan gas bumi terbesar berada di Pulau Jawa. Hanya saja, produksi gas bumi nasional tidak hanya di Pulau Jawa, sehingga inilah tantangan yang harus dipenuhi untuk membawa gas bumi ke pusat permintaan yang ada. 

“Demand pupuk terbesar di Jawa Barat, Pupuk Kujang di Cikampek, kelistrikan ada PLTGU Jawa I dan sektor industri,” ungkap Nala, sapaan akrab Rayendra.

Menurut Nala, kebutuhan gas di Jawa Barat tidak hanya dipenuhi dari Jawa Barat, namun juga dari luar, khususnya Sumatera. Selain dipasok dari luar, yakni dengan gas alam cair (LNG) yang digunakan PLN, sebagian lainnya dipasok melalui pipa milik PT Pertamina Gas Negara Tbk .

“Tapi masih ada demand yang belum terpenuhi. Untuk itu, ada peluang gas dari Jawa Timur dibawa ke Jawa Barat,” jelasnya.

Gas ini yang nantinya akan didistribusikan melalui pipa Cirebon-Semarang (Cisem). Saat ini, pipa yang sudah terbangun adalah pipa eksisting dari Pulau Kangean, Gresik-Semarang, dan Cisem tahap I. Sementara, Cisem tahap II direncanakan mulai dibangun tahun ini dan bisa dioperasikan pada akhir 2025. 

Rayendra mengungkapkan gas bumi yang akan dibawa ke Jawa Barat merupakan produksi dari Jawa Timur yang belum optimal pemanfaatannya. Bahkan, untuk rencana jangka panjang, ada proyek-proyek yang tengah diigarap KKKS dapat mengisi kebutuhan gas bumi, baik di Jawa Timur maupun Jawa Barat. 

“Produsen gas Jawa Timur dan Jawa Tengah, beberapa pun gas yang diproduksikan, pasar siap menampung. Dengan pipa yang ada, gas bisa disalurkan ke Jawa Barat,” ungkapnya lagi.

Rayendra menambahkan setelah kebutuhan gas di Jawa Barat bisa terpenuhi, maka pasokan gas dari Sumatera bisa mulai dikurangi. Gas tersebut dapat dialokasikan ke Batam, yang kebutuhannya juga tinggi.

“Pesan kami kepada produsen gas, demand sangat terbuka. Jangan menunggu lagi. Produksi sebanyak-sebanyak, “jalan tol”-nya sudah kita siapkan,” kata dia.