Muara Enim, Sumsel, ruangenergi.com- Patut diacungkan dua puluh jempol, jikalau mungkin, untuk semangat dari masyarakat Desa Air Talas, di Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Mereka tidak putus asa walau tanaman jeruk yang ditanam terkena hama virus.Kejadian itu dialami pada tahun 2000 lalu. Bibit jeruk yang didatangkan dari Bali karena sebagian warga Desa Air Talas itu transmigran asal Pulau Dewata tersebut.
“Ternyata bibit jeruk yang awalnya kami bawa dari Bali sukses tumbuh di sini.Seiring waktu berjalan, di tahun 2000 an tanaman kita berdampak kena hama. Sehingga selama 8-9 tahun tidak ada penghasilan dari jeruk. Memang begitu kena CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration),artinya harus ada kekosongan minimal 12 tahun.Tapi alhamdulilah, kita coba di tahun berikutnya, di 2011-2012, alhamdulilah kita berhasil.Panen pun cukup lumayan bagus. Namun ada juga hasil panen yang asam, terbuang begitu saja. Sehingga di tahun 2017, Pertamina masuk membantu kita mengembangkan jeruk,” kata I Gede Arsana, Kades Air Talas,Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, kepada wartawan, termasuk Bagas Fahrezi, reporter ruangenergi.com,Kamis (12/09/2024), di Air Talas, Sumatera Selatan.
Berkat bantuan bibit dari PT Pertamina EP (PEP) Limau Field, kini warga Desa Air Talas berhasil mengembangkan budi daya jeruk yang manis rasanya. Promosi hasil tanaman jeruk dilakukan.
Adalah Khairil Anam, Lokal Hero, warga Desa Air Talas, mempromosikan buah jeruk via Facebook. Hasilnya, fantastis, banyak pembeli jeruk dari luar desa, bahkan dari Bengkulu, datang membeli jeruk hasil kebun petani Air Talas.
“Bahkan, walau jeruk sudah selesai panen, masih saja banyak orang dari luar bertanya apa masih jeruk yang bisa mereka beli. Itulah cikal-bakal kenapa jeruk di Air Talas habis terus. Ditambah lagi Pertamina EP Limau Field ajak 100 lebih media dari Palembang, ke sini. AKibat pemberitaan itu, 8 (delapan) bis datang dari Palembang spesial ingin beli jeruk sembari memetiknya di Desa Air Talas ini. Sampai-sampai bis tidak bisa masuk ke sini,” cetus Khairil dengan wajah ceria.
Jadilah kini Desa Air Talas terkenal dengan Wisata Petik Jeruk. Bahkan, produk turunan jeruk, seperti sirup, sabun dari kulit jeruk.