Batam, Kepri, ruangenergi.com-Tahukah kalian bahwa Pulau Batam, Pulau Bintan dan Karimun menjadi sentral fabrikasi proyek Fasilitas Produksi Industri Hulu Migas yang beroperasi di Wilayah Sumbagut, Jawa hingga Kalimantan dan Sulawesi sedang menyiapkan Fasilitas Produksinya disini.
Dikutip dari instagram@skkmigas_sumbagut, dijelaskan ada kabar baik dari teman-teman Pertamina Hulu Mahakam yang bekerja bersama PT. Meindo Elang Indah dalam menyelesaikan fabrikasi 2 jacket, dan telah sailaway menuju Mahakam.
Saat ini masih dilaksanakan fabrikasi 4 jacket dan 6 topside untuk total penyelesaian total 6 (enam) Well-head Platform. Jika nanti project ini sudah selesai dan terpasang akan menambah produksi gas sebesar 40 mmsfcd.
Sebelumnya telah ada 3 Proyek Medco E&P Natuna (Forel-Bronang, West Belut dan Terubuk) yang telah selesai dikerjakan. Ada 2 proyek PHE ONWJ dan PHM yang akan menyusul. Sementara di Karimun sedang mengerjakan salah satu fasiltas produksi dari Luar Negeri.
Multiplier Effect dari masifnya kegiatan fabrikasi di Kepulauan Riau terus berlanjut dengan angka TKDN mencapai 80% untuk Proyek FPSO Marlin Natuna serta seluruh proyek yang dikerjakan di Kepulauan Riau dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) Lokal.
Pemerintah Kepri mengapresiasi SKK Migas atas realisasi dan rencana investasi di sektor usaha hulu migas dalam kurun waktu 4 tahun ini pada gelaran Pre SCM Summit di Batam Juli 2024 lalu. Nilai investasi hulu migas di Batam selama kurun waktu 4 tahun sebesar US$46 miliar dengan rencana tahun 2024 US$87 miliar.
Mari dukung terus Industri Hulu Migas yang berkomitmen tak henti-hentinya untuk menebar manfaat bagi bangsa Indonesia!🇮🇩