Pangkalpinang, Bangka, ruangenergi.com– PT TIMAH Tbk (TINS) memfasilitasi sejumlah analis untuk berkunjung ke fasilitas produksi PT TIMAH Tbk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, beberapa waktu yang lalu (23-24/10/2024).
Melalui site visit ini, para analis diberikan kesempatan untuk melihat lebih rinci proses bisnis yang dijalankan PT TIMAH Tbk terutama dalam produksi dan operasional perusahaan.
Mereka diajak berkunjung melihat proses penambangan timah di laut dan darat, program pengelolaan lingkungan yang dilakukan perusahaan di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, proses peleburan timah dengan menggunakan TSL Ausmelt Furnace.
Dalam kesempatan ini, mereka juga berdialog dengan Manajemen PT TIMAH Tbk terkait roadmap bisnis perusahaan untuk terus berkembang secara bekelanjutan. Melalui diskusi ini diharapkan para analis mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai visi perusahaan di masa mendatang.
Fauzan Luthfi Djamal, Analis dari RHB Sekuritas Indonesia mengatakan dari site visit ini mereka bisa melihat peta bisnis PT TIMAH Tbk yang memiliki potensi yang masih sangat besar dan memiliki sentimen investasi yang semakin besar sehingga bisa meningkatkan kepercayaan investor.
“TINS bisa menjadi salah satu saham yang bisa dipegang secara long term karena dari potensi bisnis PT TIMAH Tbk, Indonesia sebagai salah satu eksportir terbesar sangat dikenal dunia. Harapan dari investor mungkin kisruh internal dan pemberitaan negatif harusnya enggak berpengaruh ke operasional PT TIMAH Tbk,” kata Fauzan seperti dikutip dari press release PT TIMAH Tbk, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, berdasarkan laporan keuangan kuartal II-2024 PT TIMAH Tbk menunjukkan trend yang positif dan di kuartal III-2024 juga diperkirakan memiliki kecenderungan yang sama ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi investor.
“Kita juga berkesempatan untuk lihat pabrik TSL Ausmelt di Mentok itu sudah improve sudah lebih baik dari sebelumnya. Kalau kita lihat dari sisi target price saya sendiri visible di Rp1.800-2.000 per lembar sahamnya,” sebutnya.
Apalagi kata dia saat ini harga timah global yang masih cukup baik diantara komoditas lainnya, supply timah di pasar global juga tidak terlalu banyak namun permintaan cukup tinggi untuk kebutuhan beberapa industri seperti electronic cell.
Senada, dengan disampaikan Analis Binarartha Sekuritas, Eka Rahmawati Rahman menyebutkan, dengan adanya site visit ini mereka bisa mengetahui lebih mendalam tentang proses bisnis PT TIMAH Tbk.
“Prospek TINS cukup baik karena merupakan perusahaan BUMN satu-satunya yang mengelola komoditas timah dan market share lumayan besar.
Kedepan mungkin harga saham akan lebih naik lagi, ekspektasi kita sebenarnya Rp1.400 tapi sudah tercapai, mungkin diupdate lagi dengan rilis keuangan terbaru,” sebutnya.
Meski tahun lalu keuangan perusahaan sempat negatif, namun tahun ini PT TIMAH Tbk memperbaiki kinerja perusahaan. Namun, kata dia tak dapat dipungkiri membaiknya kinerja TINS juga masih tergantung harga timah global.
Dia menjelaskan, biasanya investor akan melihat beberapa indikator sebelum membeli saham seperti laporan keuangan, good governance, bisnis dan sentimen lainnya.
“Kalau dari laporan Q2 Perusahaan sepertinya akan lebih baik lagi. Setelah penanganan kasus ini juga harusnya bisa meningkatkan kepercayaan investor karena dengan isu 15 IUP Perusahaan yang dicabut tentu ini akan berpengaruh ke supply timah sedangkan permintaan terus meningkat, semoga ini juga bisa menjadi penggerak harga timah kedepannya,” jelasnya.