Kuta, Bali, ruangenergi.com- Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi (PHE) mensupport apapun upaya yang dilakukan oleh partner di blok Masela.
Di blok Masela, Pertamina berpartner dengan Inpex Masela Ltd, dan Petronas Indonesia.
“Kita harus mensupport apapun upaya yang dilakukan secara partnership di blok Masela untuk sesegera mungkin menghasilkan, memproduksikan migas yang ada di Masela,”kata Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng kepada wartawan dalam Media Gathering SHU PHE, Selasa (11/02/2025), di Kuta Bali.
Dalam catatan ruangenergi.com, blok Masela, yang terletak di sekitar Laut Aru, Maluku, memiliki komposisi kepemilikan sebagai berikut:
- INPEX Corporation: 65%
- PT Pertamina Hulu Energi (PHE): 20%
- PETRONAS Masela Sdn. Bhd.: 15%
Awalnya, INPEX Corporation memiliki 65% saham, sementara 35% sisanya dimiliki oleh Shell Upstream Overseas Services. Namun, pada Juli 2023, Shell memutuskan untuk melepas seluruh kepemilikannya di Blok Masela. PT Pertamina Hulu Energi bekerja sama dengan PETRONAS Masela mengambil alih 35% saham tersebut, dengan pembagian 20% untuk PHE dan 15% untuk PETRONAS Masela.
Dengan demikian, setelah akuisisi tersebut, komposisi kepemilikan Blok Masela adalah INPEX Corporation 65%, PT Pertamina Hulu Energi 20%, dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd. 15%.
Blok Masela menjadi salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan berkontribusi besar terhadap ketahanan energi Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.
Blok Masela memiliki cadangan gas terbukti lebih dari 18,5 triliun kaki kubik (TCF), menjadikannya salah satu proyek LNG terbesar di Asia.
Blok Masela terletak di Laut Arafura, sekitar 150 km dari Kepulauan Tanimbar, Maluku. Proyek ini termasuk dalam Cekungan Timur Indonesia dan memiliki potensi gas besar yang akan dikembangkan melalui proyek Abadi LNG.
