Jakarta,ruangenergi.com-Pemerintah Indonesia memastikan pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni dibiayai oleh konsorsium BP tangguh sebesar 38 triliun rupiah dan ini memiliki potensi meningkatkan tambahan gas dari proyek UCC, sebesar 900 MMSCFD, dan pengurangan emisi karbon +- sebesar 25 MT CO.
Termasuk juga pengembangan biofuel, etanol, dan metanol di Bojonegoro, diperkirakan investasinya sebesar 25,7 triliun rupiah dan diharapkan financial closing-nya dapat selesai di Q2 tahun 2024.
Kesemuanya itu termasuk di dalam percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) terus dilakukan agar multiplier effect dari pembangunan berbagai PSN tersebut dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Tidak hanya dipercepat, evaluasi dalam pelaksanaannya juga terus dilakukan dan dimonitor agar proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan dengan hasil yang telah direncanakan.
Selain itu juga dievaluasi tentang Bendungan Gerak Karangnongko, Tol Tuban-Lamongan-Gresik, pengembangan Bio-fuel, etanol, methanol di Bojonegoro, usulan PSN untuk Terminal Petikemas Muaro Jambi, revitalisasi rumah susun, serta Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (Pengembangan LNG Tangguh).
“Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan bahwa seluruh PSN ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam PSN juga tentu memiliki multiplier effect,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu di Jakarta.
Airlangga menyampaikan bahwa dalam rapat dengan Presiden Jokowi dibahas tentang evaluasi PSN antara lain tentang Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, mekanisme pengadaan tanah dengan konsinyasi, dan kepastian PSN bagi proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan tentang projek pabrik pupuk di Fak-Fak yang direncanakan akan diinvestasikan oleh Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim dengan nilai investasi sebesar 22 triliun rupiah untuk memproduksi amonia dan urea.
“Proyek tersebut diharapkan juga dapat diselesaikan finansial closing-nya sebelum 2024,” ujar Menko Airlangga.