Wow! Anak Usaha Adaro Terapkan Aplikasi Pelabuhan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– PT Indonesia Multi Purpose Terminal, anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, membentuk Taboneo Port Application, yakni aplikasi yang memudahkan pengguna untuk melakukan prosedur administratif di pelabuhan.

Direktur Utama PT Indonesia Multi Purpose Terminal (IMPT) Sonny Sidjaja mengatakan Taboneo Port Application dapat mempermudah seluruh pengguna jasa dalam proses pendaftaran.

“Karena dengan adanya aplikasi ini pengguna jasa dapat mendaftar dimanapun dan kapanpun secara online,” katanya, Senin (13/3/2023).

Sonny menambahkan dengan adanya sistem dalam jaringan (daring) ini maka proses yang ditempuh oleh pelaku usaha lebih efisien, sehingga hal ini juga akan meningkatkan daya saing Indonesia.

“Kami selaku Badan Usaha Pelabuhan juga sangat terbantu dengan adanya aplikasi Taboneo Port dalam pendaftaran, kami berharap pelayanan dapat efektif dan efisien,” ujarnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin Agustinus Maun menambahkan sesuai Peraturan Menteri No. 8/2022 inaportnet adalah sistem layanan tunggal untuk kapal dan kegiatan lainnya yang terkait dengan kapal yang diterapkan secara elektronik dan terstandar.

Tujuan dari inaportnet adalah untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayanan kapal dan barang, sebagai langkah transparansi waktu pelayanan dan tarif yang dikenakan, menurunkan biaya logistik, serta dapat dipertanggung jawabkan.

“PT Indonesia Multi Purpose Terminal, sebagai BUP, telah memenuhi salah satu kewajibannya sesuai PM 8 tahun 2022 yaitu membangun aplikasi pelayanan kapal dan barang yaitu aplikasi Taboneoport yang terintegrasi dengan aplikasi Inaportnet,” katanya.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hendri Ginting mengatakan dalam penerapan aplikasi yang terintegrasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati.

“Aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi  ini, yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait,” jelasnya.