Jakarta,ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, hingga akhir semester I 2023 diperkirakan rata-rata produksi minyak bumi akan meningkat hingga mencapai 617 ribu bopd atau sekitar 93,5% dari target APBN (99,7% terhadap target WP&B Teknis YTD sampai dengan Juni 2023).
Hasil ini lebih baik dibandingkan pencapaian produksi minyak bumi pada periode yang sama di tahun 2022 yang mencapai 616,8 ribu bopd. Dan untuk produksi gas rata-rata 6.489 MMscfd atau sekitar 95,6% terhadap target WP&B Teknis YTD sampai dengan Juni 2023.
“Dalam semester I Tahun 2023, decline produksi Nasional dapat ditahan dengan produksi EMCL yang jauh di atas target karena optimasi produksi di Lapangan Banyu Urip dan kinerja yang lebih baik di Lapangan KK, penambahan produksi yang significant dari Workover BB-07 di KKKS Medco Natuna, penambahan produksi dari kontribusi sumur tua di Pertamina EP serta optimasi produksi dari KKKS lainnya,” kata Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Senin (26/06/2023) di Jakarta.
Wakil Kepala SKK Migas Minta KKKS Pro Aktif
Terpisah, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menyatakan pihaknya akan terus mendorong pelaksanaan program dengan masif, agresif dan efisien untuk dapat mencapat target di tahun 2030 yakni produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) minyak dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (BSCFD). Dengan produksi itu, diharapkan defisit migas di Indonesia bisa ditekan.
Saat ini, kata Nanang, Indonesia masih menjadi net importir untuk minyak sehingga membebani APBN negara.
“KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) harus lebih aktif untuk meminta arahan kepada fungsi terkait di SKK Migas agar rencana kerja pengeboran dapat diwujudkan,” kata Nanang, Jumat, 23 Juni 2023 di Palembang,Sumatera Selatan.
SKK Migas – KKKS melaksanakan kegiatan Monitoring Kesiapan Tajak Sumur Pengeboran di Wilayah Sumbagsel Tahun 2023. Nanang berharap Kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi KKKS maupun Mitra Pertamina EP (KSO) di Wilayah Sumbagsel untuk dapat menyelesaikan target kerja pengeboran tahun 2023 sehingga dapat mendukung tercapainya target produksi khususnya untuk Wilayah Sumbagsel.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas Surya Widiantoro, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan dan pimpinan dari 24 KKKS Wilayah Sumbagsel.
Dalam sambutannya, Nanang Abdul Manaf menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan hal yang positif karena dapat memperkuat sinergi antara SKK Migas dan KKKS untuk bekerja sama dalam menjalankan berbagai usaha untuk meningkatkan produksi minyak dan gas sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada pencapaian target produksi nasional.