Jakarta, ruangenergi.com- Tidak mengenal kata stop mengebor sumur minyak dan gas. Itulah yang akan dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) walaupun sudah menuju penghujung tahun 2023.
SKK Migas terus mengebor sesuai dengan jadwal yang ada.Tidak ada slowing down kegiatan pengeboran karena akhir tahun. Walau begitu, operasi pengeboran juga harus memprioritaskan aspek HSSE (health, safety, security and environment).
“Terus ngebor sesuai dengan jadwal yang ada, tidak ada slowing down kegiatan pengeboran karena akhir tahun,” kata Deputi Ekploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (13/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa serangkaian capaian yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kegiatan hulu migas.
Menurut Dwi, capaian tersebut tercermin dari beberapa aspek kinerja hulu migas hingga akhir tahun 2023. Angka penurunan produksi minyak yang pada tahun 2022 mencapai 6,9% berhasil ditekan menjadi 1,1% pada tahun ini.
“Untuk produksi gas lebih menggembirakan, angka penurunan tahun lalu di 2,5%, untuk tahun ini produksinya berhasil meningkat sebesar 1,3%,” kata Dwi dalam keterangan pers Jumat (08/12/2023), di Jakarta.
Salah satu faktor utama dalam pencapaian ini adalah keberhasilan eksekusi program kerja yang masif. Jumlah pengeboran mencapai 849 sumur hingga akhir tahun 2023, melampaui angka tahun sebelumnya yang hanya 790 sumur.
“Tidak hanya itu, kegiatan work over dan well service juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 35.849 kegiatan dari 30.755 kegiatan pada tahun sebelumnya,” kata Dwi.
