Komut PGN Arcandra Tahar

Arcandra Tahar: Membangun Standar Baru

Jakarta, Ruangenergi.com Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN), Arcandra Tahar, mengungkapkan, saat ini PGN sedang melakukan pengelasan pertama pipa minyak untuk menuju Wilayah Kerja (Rokan), Riau.

Alhamdulillah, proyek pipa minyak menuju wilayah kerja (WK) Rokan di Riau sudah mulai melakukan First Welding (pengelasan pertama) di wilayah Kandis Kota, Kabupaten Siak. Pipa dengan panjang kurang lebih 367 KM dan ukuran 4″ – 24″ akan melintasi 5 Kabupaten/kota yaitu Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir,” tulis Arcandra dalam sebuah akun Facebook miliknya, (15/09).

Dia menambahkan, pembangunan pipa ini terbagi menjadi dua koridor. Pertama, Blok Utara meliputi koridor Balam-Bangko-Dumai. Koridor ini targetkan melakukan commisioning pada kuartal ketiga 2021.

Kedua, adapun Blok Selatan dari Minas-Duri ditargetkan on stream pada Triwulan 1 2022.

“Sejauh ini, proyek pipa ke WK Rokan yang sedang dibangun PGN melalui Pertagas ini merupakan salah satu proyek infrastruktur migas strategis yang dibangun di tahun 2020,” paparnya.

Menurutnya, ditengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sektor migas merupakan salah satu yang terkena dampak paling besar. Dari sisi hulu, katw dia, harga minyak mengalami koreksi yang cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh level dibawah US$ 30 per barel pada awal kuartal II 2020 lalu.

Sementara disisi hilir, jelas Arcandra, melambatnya ekonomi di seluruh dunia, bahkan banyak negara yang sudah mengalami resesi, membuat konsumsi energi menurun.

“Belum lagi di dalam negeri, fluktuasi rupiah yang mengikuti kondisi perekonomian ikut berdampak pada bisnis migas,” imbuhnya.

Dalam menghadapi situasi ini perusahaan seperti PGN dituntut untuk terus melakukan inisiatif dan inovasi agar peran dan fungsinya sebagai pionir bagi peningkatan ketersediaan dan kemandirian energi di dalam negeri melalui gas bumi dapat terus berjalan.

Salah satu fokus yang menjadi perhatian PGN saat ini adalah pembangunan dan pengembangan infrastruktur migas. Beberapa proyek infrastruktur yang saat ini sedang dan akan dibangun PGN dilakukan evaluasi dan di dorong efisiensinya, karena ruang untuk efiesiensi ini masih terbuka lebar.

“Salah satu contohnya proyek pembangunan pipa minyak ke WK Rokan yang berhasil dipangkas biayanya hingga US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Keberhasilan ini tentunya akan menjadi standar baru pagi PGN dan seluruh unit usahanya dalam membangun proyek-proyek infrastruktur lainnya,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan, dengan dukungan SDM (Sumber Daya Manusia) yang semakin memahami aspek teknologi, komersial dan pasar, harapannya pandemi Covid-19 ini akan jadi momentum bagi PGN dan juga perusahaan migas lainnya untuk menata kembali strateginya, memperkuat efisiensi dan mendorong sinergi yang lebih baik.

“Semakin efisien sebuah proyek, tentunya akan mendorong efisiensi produknya. Sehingga secara bisnis PGN semakin solid fundamentalnya dan masyarakat sebagai konsumen bisa mendapatkan energi yang lebih terjangkau. Insyaa Allah,” tandas Arcandra Tahar yang juga mantan Wakil Menteri ESDM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *