Jakarta, ruangenergi.com- Direktur & Chief Operating Officer Medco Energi Internasional Tbk Ronald Gunawan mengatakan dalam 3 (tiga) tahun terakhir ini kondisi investasi migas di Indonesia sudah meningkat sangat bagus.
Di mata pria yang sudah 36 tahun berkecimpung di industri hulu migas, berpengalaman di dalam dan di luar negeri, Ronald membeberkan penyebab kondisi investasi migas di Indonesia sangat bagus.
“Yang pertama, seperti yang sempat disebut Pak Kepala SKK Migas tadi, yaitu insentif. Dengan adanya Kepmen ESDM 199 Tahun 2021 (Keputusan Menteri ESDM Nomor 199 tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Insentif Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), sudah ada payung hukumnya. Kalau kita diskusi sama teman-teman SKK Migas tentang project, kita sudah ada basisnya. Dan itu saya pikir satu step change lah diproses kita. Yang kedua, proses itu makin dipercepat. Kami dari Medco sendiri punya PoD itu di-approve (oleh SKK Migas) kurang dari 1 (satu) minggu. Jadi kita bisa maju mengerjakan proyek itu lebih cepat. Terus yang ketiga, kerja sama antara SKK Migas, ESDM dan Ditjen Migas itu juga makin bagus.Prosesnya juga semua bisa dipercepat. Itu saya pikir tight buat industri itu makin bagus. Kebetulan saya juga cukup aktif di IPA (Indonesia Petroleum Association), dan di IPA juga teman-teman dari perusahaan internasional mereka juga melihat perkembangan (investasi di hulu migas) sudah sangat bagus,” kata Ronald dihadapan Komisi VII DPR, Rabu (13/03/2024), di Jakarta.
Ronald bercerita, bicara soal hambatan di industri hulu migas terbanyak di daerah darat (onshore). Problem utama-seperti yang sudah dipaparkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto-tentang overlapp tanah dengan industri yang lain.
“Mungkin contohnya di South Sumatera, kita melihat bahwa untuk mau drilling saja perlu waktu more than 3 year. Hanya buat drilling, kita musti bebaskan tanah dan juga ada proses-proses tertentu, yaitu tanah yang dikuasai oleh industri lain. Itu makin susah kita bebaskan. Karena mintanya negosiasi, minta yang sudah tidak normal lagi dan tidak sesuai dengan business ethic kita (Medco). Mungkin itu salah satu yang perlu bantuan dari Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dari Komisi VII ya,”ungkap Ronald.