Jakarta, ruangenergi.com- Indonesia Petroleum Association (IPA) menegaskan sudah saatnya kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas) diperbanyak di seluruh Indonesia untuk bisa menemukan potensi migas di negeri ini.
Explorasi sangat diperlukan untuk bisa mencapai target produksi minyak dan gas yang di harapkan, tanpa penemuan explorasi akan sulit sekali untuk bisa mencapai target produksi.
“Kegiatan explorasi juga di perlukan untuk memahami potensi Indonesia yang sebenarnya serta daerah daerah yg masih memiliki potensi yang besar,”kata Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Ketika ditanyakan apakah daerah harus mendukung kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas, dia menjawab yang penting perlu dilakukan sosialisasi yang baik.
“Ya tetapi untuk dibutuhkan sosialisasi yang baik karena kemungkinan besar kalau ada penolakan adalah karena mereka nggak paham,” jelas Meity, sapaan akrab Marjolijn Wajong.
Dalam catatan ruangenergi.com, Direktur & Chief Operating Officer Medco Energi Internasional Tbk Ronald Gunawan saat rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI pada Rabu (13/03/2024), di Jakarta, bercerita, bicara soal hambatan di industri hulu migas terbanyak di daerah darat (onshore). Problem utama-seperti yang sudah dipaparkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto-tentang overlapp tanah dengan industri yang lain.
“Mungkin contohnya di South Sumatera, kita melihat bahwa untuk mau drilling saja perlu waktu more than 3 year. Hanya buat drilling, kita musti bebaskan tanah dan juga ada proses-proses tertentu, yaitu tanah yang dikuasai oleh industri lain. Itu makin susah kita bebaskan. Karena mintanya negosiasi, minta yang sudah tidak normal lagi dan tidak sesuai dengan business ethic kita (Medco). Mungkin itu salah satu yang perlu bantuan dari Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dari Komisi VII ya,”ungkap Ronald.
