Jakarta, ruangenergi.com- Ada yang menarik diucapkan Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal yang mengatakan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terakhir ini sorotan tinggi terhadap perusahaan tambang timah yang dipimpinnya itu.
Semua orang ‘ingin’ melihat PT Timah Tbk. Walaupun begitu, TINS merasa tidak sendiri dalam pelbagai kasus yang sedang menerpa perusahaan yang ada di Provinsi Bangka Belitung itu.
“Terima kasih atas dedikasi teman-teman semua yang sampai hari ini terus mengawal PT Timah Tbk. Kami merasa tidak sendiri. Bagaimana kita mencoba melihat dari sisi internal maupun external, memang perlu perbaikan. Itupun program recovery sudah kita susun, dimana kita segera memperbaiki kondisi perusahaan, memperbaiki tata niaga pertimahan dan dimana kita (TINS) berusaha menjadi, walaupun tidak price marker, membuat harga komoditas (timah) ini lebih baik,” kata Ahmad Dani Virsal kepada media, termasuk ruangenergi.com yang hadir, Rabu (03/04/2024), di Jakarta.
Dia bercerita, di tengah kegalauan yang terjadi ada solusi dari APH (alat penegak hukum) untuk membantu memikirkan bagaimana tata kelola pertimahan ini.
“Saya mengapresiasilah, karena terus terang enggak banyak yang bisa kita lakukan sendiri tanpa dukungan APH. Kita pahami begitu lama sudah penyakit ini, dan begitu lebar stadiumnya membuat kita berpikir bagaimana cara memperbaikinya. Alhamdulilah 3 (tiga) bulan terakhir ketemu, disamping kita memperbaiki kondisi internal,” ucap Dani,sapaan akrab Dirut PT Timah Tbk tersebut.
Dani bercerita, dirinya mencoba bersama tim memperbaiki keluhan-keluhan apa saja yang diungkapkan dalam kegiatan operasi timah.
“Terus, kita lebih selektif terhadap peralatan yang ekonomis sama yang sudah tidak ekonomis kita pilah-pilah. Mulai kelihatan perbaikan dan saya sangat senang teman-teman di operasi menjadi bagus.Kondisi seperti ini ya kita jadi semangat bagaimana kita memperbaiki kondisi perusahaan ke depan. Ya tentunya tidak bisa sendiri. Di internal pun melakukan perbaikan tata kelo pertimahan nasional. Sebenarnya tata kelola ini mempengaruhi kontribusi atau supply pasar global. Itu juga yang menyebabkan harga logam ikut naik,” jelas Dani yang hadir didamping Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar.