Bandung, Jawa Barat, ruangenergi.com- Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng menyampaikan bahwa melalui motto “Explore the Potential” mencoba menelaah potensi Hydrogen untuk memastikan pihaknya selalu mengawal ketahanan energi nasional.
Ketahanan energi itu sesuatu yang sangat penting, salah satu kunci ketahanan kita adalah langsung menjadi produsen energi.
“Strategi juga harus kita mainkan, pemahaman mengenai geopolitik harus kita pahami untuk bisa menata bisnis kita, sehingga bisnis kita berkelanjutan. Mengacu pada hal tersebut, Net Zero Emission adalah mutlak, dan Hydrogen adalah salah satu jawaban yang menarik di masa depan. Ini adalah tantangan bagi kita semua. Oleh sebab itu, saya harap kita melakukan langkah-langkah pasti untuk bisa memulai eksplorasi Hydrogen,” kata Muharram dalam acara kick off meeting untuk studi eksplorasi Geologic Hydrogen atau dikenal dengan Natural Hydrogen, di Sulawesi Opholite, yang digelar di kota Bandung, Senin (06/05/2024).
Tindak lanjut dari Kick Off Meeting tersebut, di tempat yang sama, dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari, Selasa dan Rabu (07-08/05), diikuti oleh para Perwira PHE baik kantor pusat serta Regional, serta berbagai pihak dan semua stakeholder, baik dari akademisi dari Universitas (ITB, Unpad, UGM, Uper, Unhas), pemerintahan (ESDM, DEN, BRIN, Pusdatin, BBSPGL, BBPMGB LEMIGAS) dari industri (Schlumberger), dan ikatan profesi (IAGI, HAGI), guna bersama-sama merumuskan serta melihat bersama bagaimana dari sisi teknis maupun dari sisi policy diterapkan untuk langkah eksplorasi Geologic Hydrogen tersebut.
Prof. Ir. Eddy Ariyono Subroto, mewakili Universitas Pertamina, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada PHE yang telah mempercayakan kepada pihak Universitas Pertamina untuk memimpin studi terkait potensi Geologic Hydrogen tersebut.
“Kami ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaannya kepada tim kami untuk melaksanakan studi ini. Ketika kami mengumpulkan tim, sebagian pihak mengatakan ini adalah pekerjaan berat, namun demikian kami yakin dan karena itu kami harus bekerja dengan semangat dan bersungguh-sungguh,” ujar Prof. Eddy.
Peneliti dari Pusat Survei geologi Badan Geologi KESDM, Ruly Setiawan, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik inisiasi pertamina yang mencoba mengungkap potensi Geologic Hydrogen ini di Indonesia.
“Beberapa waktu lalu kami bersama rekan-rekan PHE secara intensif membahas bagaimana rencana untuk mengungkap Geologic Hydrogen atau natural Hydrogen khususnya di Kawasan Sulawesi. Jadi ini semacam keberuntungan, karena selama ini mungkin kita tidak terlalu fokus pada potensi Geologic Hydrogen ini, mudah-mudahan Kedepannya cukup menjanjikan. Kita bisa saling kolaborasi, sehingga kita bisa berperan di porsinya masing-masing. Kami dari sisi pemerintah sesuai tugas dan fungsi kami, menyiapkan data terkait Eksplorasi Geologic Hydrogen maupun kegiatan hulu migas lainnya,” urai Ruly.
Dalam paparannya, Peneliti Ahli Utama, Periset Teknologi Hidrogen Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Eng. Deni Shidqi Khaerudini mengatakan bahwa Geologic Hydrogen merupakan sumber hydrogen yang berasal dari bawah permukaan bumi dan tersimpan di dalam batuan.
“Ada 4 jenis Geologic Hydrogen yaitu White/natural Hydrogen, Gold Hydrogen, Orange Hydrogen dan aqua hydrogen. Semua jenis geologic hydrogen tersebut erat kaitannya dengan geologi dan memerlukan pemahaman batuan dan pengetahuan geologi untuk dapat melakukan Eksplorasi dan eksploitasi. Dan PHE dengan kemampuan dan pengalaman dalam eksplorasi migasnya, tentunya dapat melakukan eksplorasi geologic hydrogen ini di indonesia bahkan di luar negeri,” cetus Deni.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Ir. Musri Ma’waleda MT, yang mengatakan bahwa Geologic Hydrogen merupakan sumber energi bersih dan telah masuk ke dalam rencana bauran energi nasional.
“Eksplorasi geologic Hydrogen sangat erat dengan kegiatan eksplorasi migas sehingga PHE layak menjadi leader dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Geologic Hydrogen di Indonesia. Dewan Energi Nasional tentunya sangat mendukung langkah dan upaya PHE ini demi terwujudnya ketahanan energi nasional yang berbasis pada energi ramah lingkungan,” ungkapnya.