INPEX Tegaskan Komitmen terhadap Proyek LNG Abadi di Joint Convention Semarang 2025

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – INPEX Corporation melalui anak perusahaannya, INPEX Masela, LTD., menegaskan komitmennya terhadap pengembangan Proyek LNG Abadi dalam gelaran “Joint Convention 2025” yang diselenggarakan di Semarang pada 1–3 Juli 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self-Sufficiency.”

Konvensi ini merupakan kolaborasi lima asosiasi profesi energi terkemuka di Indonesia, yaitu IAFMI, HAGI, IAGI, IATMI, dan PERHAPI, dan dibuka oleh Sekjen Kementerian ESDM, Dr. Ir. Dadan Kusdiana, serta Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno. Dalam sambutannya, Dr. Dadan menekankan pentingnya inovasi, keberlanjutan, serta peran industri energi dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Deputi Eksplorasi SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, dalam sesi diskusi panel menyampaikan bahwa daya saing investasi hulu migas Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dari 14 negara Asia Pasifik. Untuk itu, diperlukan strategi terobosan guna meningkatkan posisi Indonesia di panggung global. Ia juga menyebutkan bahwa terdapat 15 proyek strategis, termasuk Proyek Abadi di Wilayah Kerja Masela, yang ditargetkan dapat berproduksi tepat waktu.

Konvensi ini berhasil menarik lebih dari 2.500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari profesional energi, akademisi, hingga masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut, Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco, memaparkan perkembangan terbaru proyek.

“Proyek Abadi adalah proyek strategis penting baik bagi INPEX maupun Indonesia. Proyek ini berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, dan memiliki tantangan teknis, termasuk pemasangan pipa melintasi Palung Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa fasilitas FPSO (Floating Production Storage and Offloading) yang akan dibangun termasuk terbesar di Indonesia. Selain itu, proyek ini akan menggunakan sistem Christmas Tree subsea untuk CCS pertama di Indonesia, mencerminkan kompleksitas teknologi yang digunakan.

INPEX meyakini proyek ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Saat ini, proyek telah memasuki tahap akhir proses tender dan akan segera memasuki fase Front-End Engineering Design (FEED), sebagai tonggak penting menuju fase konstruksi dan produksi.

Proyek LNG Abadi juga menjadi proyek pertama di Indonesia yang sejak awal menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) guna mendukung target dekarbonisasi nasional. Dengan kapasitas produksi LNG sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), gas pipa sebesar 150 MMSCFD, dan kondensat sekitar 35.000 BCPD, proyek ini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional.

INPEX mengelola proyek ini dengan partisipasi 65%, bersama Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).