Ada Pesan Menarik dari Ketua Umum METI untuk Pengembang Energi Terbarukan

Jakarta, ruangenergi.com- Ada pesan menarik disampaikan Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto tentang energi terbarukan.

Dalam pandangan dia, energi terbarukan, baik geothermal, tenaga surya, angin, air, biofuel, dan lainnya, merupakan inti dari transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Kapasitas pembangkitan akan makin meningkat didorong oleh dukungan kebijakan dan teknologi yang makin bersaing.

“Bila kita melihat RUPTL 2021-2030, kontribusi terbesar selain dari tenaga air adalah dari tenaga surya dan angin total sebesar 5,2 GW dan panas bumi sebesar 3,4 GW sampai dg tahun 2030, yang berati tinggal 6 tahun lagi,” kata Wiluyo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (28/03/2024), di Jakarta.

Wiluyo menambahkan, bila melihat dari sisi konstruksi maka PLTS dan PLTB memerlukan waktu lebih singkat, sedangkan PLTP memerlukan waktu lebih panjang sekitar 6-8 tahun untuk predevelopment dan konstruksi . Namun panas bumi memiliki karakteristik sebagai base load, dan ke depan kita memerlukan sumber energi terbarukan baseload dalam jumlah besar, sehingga perannya akan semakin meningkat.

Mempertimbangkan hal tersebutĀ  diatas antara panas bumi dengan tenaga surya & angin, dalam beberapa tahun ke depan pencapaiannya harus lebih masif ;

1. Tahun 2024, pengembangan baru akan banyak untuk pembangkit listrik tenaga surya, disusul angin.
2. Sementara untuk panas bumi saat ini yang sudah tahap eksplorasi dan kontruksi (atau terkontrak) total hampir sekitar 3 GW sehingga harus lebih fokus ke eksekusinya untuk mengejar ke tahap operasi. Lead time yang diperlukan untuk mengembangkannya memang cukup panjang.

“Apapun jenis energi terbarukannya, harus kita optimalkan dan tentunya pilihannya disesuaikan dengan ketersediaan, kesiapan dan kesesuaian resources setempat, inilah uniq nya EBT semua jenis ada…….diperlukan dukungan kebijakan yang terintegrasi dan insentif yang kondusif, tinggal bagaimana eksekusinya, …kuasai teknologi dan kesiapan SDM itulah kuncinya,” pungkas Wiluyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *