bp Indonesia Terkendala Izin Taman Laut Ketika Ingin Seismik 3D di Offshore Papua

Sorong, Papua Barat Daya, ruangenergi.com- Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Papua Maluku (Pamalu) Subagyo mengatakan pihaknya berharap dalam pelaksanaan program seismik 3 (tiga) dimensi (3D) yang dilakukan oleh bp Indonesia di open area yang ada di wilayah Papua, diberikan kelancaran.

SKK Migas Perwakilan Pamalu mendukung aksi dari bp Indonesia untuk mengerjakan seismik di open area yang ada di Papua.

“Kita sudah mulai, tim mempersiapkan land clearing. Namun terkendala izin untuk Taman Laut, dari rencana penggunaan ruang laut yang masih di Pusat belum diputuskan. bp Indonesia seismik mulai dari Sorong Selatan ‘nyambung’ sampai Fakfak, semua di offshore Papua,” kata Subagyo dalam bincang santai bersama ruangenergi.com sembari minum kopi di ruang kerjanya, Rabu (10/07/2024), di Sorong, Papua Barat Daya.

Subagyo yakin jika bp Indonesia berhasil seismik di offshore Papua, maka perusahaan itu akan mendapat prioritas ditawarkan untuk mengelola wilayah tersebut (hasil dari seismik yang dikerjakan bp).

Dalam catatan ruangenergi.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Papua dan Maluku (Pamalu) memastikan bahwa bp Berau akan melakukan seismik 3D di open area offshorenya 95% dan onshorenya 5% di Sorong Selatan direncanakan Q1 2024.

Itu sebabnya, SKK Migas Pamalu melakukan sosialisasi seismik untuk menjelaskan kepada stake holder di Papua.

“Sosialisasi sudah dimulai dari minggu kemarin. Seismik 3 D ini mulai dari Bintuni sampai dengan Sorong Selatan,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu Subagyo kepada ruangenergi.com,Senin (17/04/2023) di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *