Butuh Crane Untuk Bisa Memperbaiki Kerusakan Amine Heat Medium Heater Lapangan Suban

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comSKK Migas masih melakukan investigasi dan butuh crane untuk bisa memperbaiki kerusakan amine heat medium heater di Lapangan Suban yang dioperasikan oleh Conocophillips (Grissik) Ltd.

Lama atau tidaknya perbaikan tergantung kepada hasil investigasi kerusakan. Namun SKK Migas berupaya bagaimana caranya agar gas tetap di lifting secara maksimal. Equipment yang rusak itu berfungsi untuk membatasi kadar H2S gas yang dikirim ke pelanggan.

” Kita berupaya sesegera mungkin operasional Suban kembali normal. Kita lihat dulu extensive dari kerusakannya. Semoga tidak perlu memesan peralatan Long Lead Item (LLI), barang yang harus dipesan jauh-jauh hari,” kata Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Luky Yusgiantoro  kepada ruangenergi.com,Rabu (27/04/2021) di Jakarta.

ConocoPhillips (Grissik) Ltd sedang melakukan kajian apa penyebab dari Unplanned Shut Down terhitung mulai tanggal 21 April 2021 hingga sekarang dimana ada permasalahan amine heat medium heater 225-H-221 di Suban Plant,Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Blok Corridor,
Kabupaten Musi Banyuasm dan KabupatenBanyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Akibat kejadian ini ConocoPhillips (Grissik) Ltd memberitahukan kepada semua pembeli gas atas adanya perbaikan di Lapangan Suban tersebut.

taufik ahmad

“Team kami sedang melakukan kajian apa penyebab nya dan juga mempersiapkan rencana perbaikan.Semua pembeli gas sudah kami beri tahu akan kejadian ini,” kata Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad kepada ruangenergi.com, Senin (26/04/2021) di Jakarta.

Taufik menjelaskan lebih lanjut bahwa pemberitahuan nya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam masing-masing perjanjian jual beli gas (PJBG).

“Dari saat kejadian tanggal 21 April 2021. Berapa lama nya saat ini masih dikaji terus karena tergantung hasil evaluasi fasilitas yang terdampak dan ketersedian material, peralatan dan services yang diperlukan,” tutur Taufik.

Amine Flash Tank

Hasil penelusuruan ruangenergi.com,larutan amine yang telah menyerap CO2 meninggalkan kolom absorber dari bagian bawah, kemudian dialirkan ke Expansion Valve untuk menurunkan tekanan dari 68.64 bar menjadi 6.21 bar. Selanjutnya larutan amine dialirkan ke Amine Flash Tank sehingga hidrokarbon berat yang terlarut
dapat diuapkan dan dapat digunakan sebagi fuel gas untuk menggerakkan compressor. Rich amine yang keluar dari bawah amine flash tank kemudian dilewatkan ke Amine Exchanger untuk menaikkan temperatur sampai 1100 C dengan media pemanas larutan amine yang telah dibersihkan dari CO2 pada Amine Regenerator dan Amine Reboiler dengan menggunakan steam jenuh.

Rich amine yang keluar dari bawah amine flash tank sebagian langsung di sirkulasikan kembali pada kolom CO2 Absorber Column tanpa dilewatkan ke Amine Exchanger terlebih dahulu. Rich amine yang di sirkulasikan kembali ini masuk CO2 Absorber Column pada suhu 44.17 0 C dan tekanan 63.6 bar.

Larutan amine yang kaya CO2 setelah keluar dari alat penukar panas Amine Exchanger dimasukkan kedalam
sebuah kolom Regenerator dan dipanaskan oleh reboiler. CO2, uap air, dan sebagian kecil uap amine yang keluar melalui puncak menara regenerator dilewatkan pada Amine Regenerator Condenser dengan media pendingin air.

Cairan yang terbentuk ditampung dalam Amine Accumulator untuk dipompa oleh Amine Reflux Pump sebagai refluks untuk menara regenerator, sedangkan acid gas CO2 dibuang ke atmosfer melalui puncak kolom accumulator. Larutan amine yang sudah bersih dari acid gas keluar dari bagian bawah kolom regenerator bergabung dengan amine dari reboiler lalu dialirkan pada alat penukar panas Amine Exchanger untuk didinginkan dengan media pendinginnya adalah rich amine yang akan masuk ke menara regenerator. Sebelum mengalami pendinginan kembali pada Lean Amine Cooler sampai temperatur 44.170 C untuk dipompakan kembali oleh Lean Amine Pump sebagai umpan pada kolom CO2 absorber.