Jakarta, ruangenergi.com- Sekretaris Perusahaan PT Pertamina International Shipping (PIS) Muh.Aryomekka Firdaus memastikan kapal-kapal milik perusahaan putar haluan menghindar Laut Merah (Red Sea) ketika bawa cargo crude maupun LPG.
Laut Merah yang secara geografis terletak di negara Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, Yordania, Eritrea, dan Palestina.
Tentunya apa yang terjadi di Red Sea masih berdampak pada rute pelayaran kapal kapal internasional, termasuk kapal-kapal PIS baik milik maupun sewa.
Terutama kapal untuk pasar eksternal/third party yang dikelola oleh PIS, yang berlayar dari Arab menuju USA.
“Berdasar informasi terakhir, saat ini juga terdapat 1 kapal sewa kami yang baru saja berhasil melewati Red Sea untuk membawa crude dari Algeria, untuk kebutuhan domestik,”kata Aryomekka dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis malam (22/02/2024), di Jakarta.
Namun, lanjut Aryo, PIS juga selalu memastikan sejumlah langkah preventif untuk meningkatkan keamanan angkutan, di antaranya dengan melakukan reroute beberapa kapal ke Cape of Good Hope sehingga bisa terhindar dari area yang beresiko.
PIS juga berkoordinasi secara intens dengan pemilik kargo untuk memetakan tambahan waktu yang dibutuhkan sehingga supply chain tetap berjalan lancar.
“Saat ini untuk kebutuhan domestik impor yang tercatat menjadi angkutan PIS mayoritas berasal dari Amerika untuk LPG dan Crude dari Timur Tengah. Namun mengenai jumlah dan detil dikelola oleh pemilik kargo. PIS hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan supply chain tersebut,”urai Aryo.
Seiring dengan ekspansi market PIS di pasar global, PIS juga mengangkut cargo market eksternal / third party selain market impor untuk kebutuhan domestik.