Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, pihaknya telah menuntaskan pendistribusian paket perdana Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, mengatakan, pembagian paket konversi untuk nelayan tersebut diakhiri di Kota Bengkulu.
Dikatakan olehnya, nelayan Kota Bengkulu yang mendapatkan paket perdana ini berjumlah 348 orang.
Sebagai informasi, penyerahan paket konversi secara simbolis dilakukan di Kantor DKP Kota Bengkulu, oleh Irjen ESDM Akhmad Syahroza, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Karo Hukum KESDM M. Idris F Sihite, serta Pj Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi.
Adapun paket yang dibagikan pemerintah meliputi mesin penggerak, konverter kit, 2 buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dan lain-lain).
Ali menambahkan, nelayan yang mendapat bantuan harus memenuhi kriteria yaitu memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP), serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
“Kriteria nelayan penerima tercantum dalam Perpres Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air untuk Petani Sasaran. Jadi bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan, tidak akan diberikan paketnya,” imbuh Alimuddin.
Ia meminta, untuk nelayan Kota Bengkulu yang belum menerima paket konversi tahun ini, tidak berkecil hati, karena tahun 2021 Pemerintah akan membagikan 28.000 paket.
Dirinya meminta Pemda Kota Bengkulu dapat segera menyampaikan usulan nelayan calon penerima untuk kemudian ditindaklanjuti, agar program ini berjalan lancar.
“Tahun depan paket yang dibagikan cukup banyak. Kalau bisa bulan Desember 2020 sudah masuk data usulannya agar bisa kami follow up,” tutur Ali.
Ia menjelaskan, sebelum nanti digunakan untuk melaut, para nelayan akan mendapatkan bimbingan teknis dari petugas terkait. Ia mengharapkan agar paket ini dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan.
“Paket ini gratis, jangan dijual ya. Insya Allah menambah rejeki dan pengeluaran keluarga juga berkurang karena harga LPG 3 kg lebih murah dari BBM. Kalau kita gunakan sesuai peruntukan, bisa bermanfaat,” ungkap Ali.
Sebagaimana diketahui, tahun 2020 inj merupakan tahun ke-5 pelaksanaan kegiatan pendistribusian paket konversi untuk nelayan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM.
“Tahun 2019, telah dibagikan 60.859 paket perdana. Sedangkan tahun 2020 dibagikan 25.000 paket,” tukasnya.