Sorong, Ruangenergi.com – Kepala BPH Migas, M. Fansrullah Asa, beserta Tim didampingi GM PT ASDP (Persero) cabang Sorong, Partogi Tumba melakukan Kunjungan Lapangan terkait ketersediaan kebutuhan Jenis BBm Tertentu (JBT) untuk kapal ASDP wilayah Sorong , Papua
Barat.
Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas mengatakan bahwa untuk angkutan alat berat atau barang-baran milik perusahaan asing, tidak tepat jika menggunakan Bahan Bakar berubsidi.
Ifan mengungkapkan, kejadian ini seperti di PT KAI yang rutin untuk angkutan batubara, sekarang sudah diganti dengan non subsidi. Bedanya, mungkin yang ini tidak rutin, namun demikian perlu didalami, karena gak boleh subsidi untuk asing.
“Nanti saya akan tugaskan team untuk meninjau lokasi lebih jauh,” ungkap Ifan di Dermaga ASDP Sorong.
Dalam kesempatan ini juga, ia menyarankan agar ASDP menyiapkan kapal-kapalnya untuk dual sistem bahan bakar, BBM dan LNG. Yang mana, Indonesia kaya akan LNG dan harganya bisa 2/3 atau setidaknya 1/2 lebih murah.
Sudah banyak contoh Kapal di dunia yang memakai LNG, seperti kapal Ferry, tanker, kapal angkutan kontainer, bahkan kapal pesiar pun sudah ada, dari Australia, USA, Eropa salah satunya Jerman kini sudah menggunakan LNG.
“Dengan dual BBM sebagai alternatif, tentu nanti prakteknya akan dipakai yang lebih murah, kalau LNG tidak perlu subsidi, sehingga penghematan anggaran negara, bisa dimanfaatkan untuk yang lain. Selain itu, LNG bersih, mengurangi emisi carbon,” ungkap Ifan.
Sebagai infornasi, Dermaga ASDP Sorong, tahun-tahun sebelumnya mengalami keuntungan kisaran Rp 500 juta sampai dengan Rp 1,2 Mikiar pertahun, tahu covid-19 tahun ini jauh menurun.
Selain itu juga, ASDP bersama karyawan menerapkan protokol kesehatan, rutin dilakukan Rapid Test, bahkan jika ada yang mencurigakan dilakukan swab test. Untuk penumpang wajib melampirkan hasil Rapid Test, sebab jika tidak, di tempat tujuan akan ditolak. Untuk karyawan sendiri diberikan vitamin, buah dan susu saat mau berangkat, dijelaskan Kapten Kapal dari ASDP.
