Batang,RuangEnergi.com-Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengingatkan bahwa persiapan pembangunan Pipanisasi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) harus sudah dapat berjalan dengan baik.
Hal ini berdasarkan keputusan rapat dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada tanggal 11 Agustus 2020, di Semarang telah disepakati akhir September 2020 persiapan pembangunan Pipanisasi Cirebon-Semarang harus sudah dapat berjalan dengan baik.
Ridwan meminta agar PT. REKIND dan PT. PGN (Persero) lebih meningkatkan sinergi agar pembangunan pipa Cisem segera terealisasi sehingga potensi terjadi kemacetan dapat dihindari.
Ridwan kembali mengingatkan bahwa BUMN disamping memiliki peran untuk mencari keuntungan juga memiliki peran sebagai penggerak perekonomian nasional.
“Sebagai BUMN yang berkaitan erat dengan pembangunan pipanisasi gas Cirebon-Semarang (CISEM), kami ingatkan untuk menjalankan dengan baik tupoksinya, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat” kata Ridwan saat diundang Kepala BPH Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama dan Direktur Gas Bumi Sentot Harijady BTP melanjutkan kunjungan kerja dan audiensi dengan Bupati Batang H. Wihaji di Kantor Bupati Batang, (25/09/20).
Setelah audiensi dengan Bupati Batang, Rombongan melanjutkan kunjungan lapangan ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Prov. Jawa Tengah. Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut Kepala Dinas ESDM Propinsi Jateng Sujarwanto, Ditektur PT. Rekind Achmad Muchtasyar, Direktur PT. Rukun Raharja Sumantri, Dirut PT. JPN Iqbal, Dirut PT. EHK Hendrayana, PIC KIT Batang Dicky Pramanto.
Perlu Percepatan
Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa pada kesempatan tersebut menekankan perlu ada percepatan alokasi gas dan kepastian demand di daerah Jawa Tengah, terutama Kabupaten Batang yang masih sangat rendah, walaupun saat ini sedang dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Guna meningkatkan demand, apabila dimungkinkan juga dibangun pabrik pupuk yang akan meningkatkan serapan gas sebesar 100 MMSCFD, seperti usulan saat audiensi dengan anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya. Hal ini akan berdampak terhadap ketersediaan pupuk di Jawa Tengah akan senantiasa terpenuhi untuk perkebunan dan pertanian tanpa menunggu produk dari wilayah lain.
M. Fanshurullah Asa yang akrab disapa Ifan lebih lanjut menjelaskan bahwa saat groundbreaking, HOA sudah siap, dan saat ini PT. Rukun Raharja menyatakan sudah siap menjadi calon investor yang akan mendanai proyek tersebut. Jadi mestinya sudah berjalan saat ini. Konsesi 30 tahun berlaku dalam proyek ini, kalau pipa gas besar dan demandnya tinggi, maka peluang BEP bisa lebih cepat, gak sampai 30 tahun.
“Semoga Bupati berkenan menyambut dan mewujudkan usulan kami. Nanti pasokan gas diambil dari Lapangan Utilisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) Bojonegoro yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) , yang sedang disiapkan , saya berharap 100 MMSCFD,” jelas Ifan. Dengan harga gas yang lebih murah, menurutnya industri akan muncul dan serapan tenaga kerja akan signifikan. “Tolong salam dan sampaikan Pak Gubernur, Pak Ganjar, untuk terus bantu dorong pipa Cisem bisa segera terwujud, BPH Migas sangat perlu penguatan dari pimpinan wilayah” tambah Ifan.