Dukung Transisi Energi, PP Muhammadiyah Siap Luncurkan Buku bertajuk “Fikih Transisi Energi Berkeadilan”

Jakarta, Ruangenrgi.com – Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaedi mengapresiasi dukungan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah terhadap upaya transisi energi yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurutnya, komitmen organisasi masyarakat Islam tersebut untuk mendukung terciptanya keberlanjutan lingkungan melalui program transisi energi bersih yang berkeadilan dengan meluncurkan buku bertajuk “Fikih Transisi Energi Berkeadilan”.

“Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, dukungan Muhammadiyah terhadap program pemerintah sangat penting,” ujar Sahid Junaedi dalam pernyataannya yang dikutip di Jakarta, Minggu (29/9).

Dengan perilisan buku tersebut, lanjut dia, pihaknya optimis umat Islam dapat mendukung transisi energi secara lebih masif, sehingga target net zero emission bisa tercapai pada 2060.

“Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar mencapai 3.600 megawatt (MW). Namun, pemanfaatannya kini baru sekitar 13.000 MW, atau hanya 0,3 persen dari total potensi EBT yang ada,” tukasnya.

Demi mempercepat upaya transisi tersebut, lanjut Sahid, pemerintah saat ini tengah menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru Terbarukan yang diharapkan dapat menjadi landasan untuk menyamakan pandang terkait transisi energi serta menjadi payung hukum kebijakan pengembangan EBT di Indonesia.

Sementara Ketua MLH PP Muhammadiyah M Azrul Tanjung berharap buku tersebut dapat menjadi pemicu untuk melakukan terobosan dalam pengembangan energi terbarukan yang berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita berharap, buku ini dapat membuka hati untuk berpikir bahwa keselamatan anak cucu ke depan adalah tugas kita hari ini” ujarnya.

Salah satu penulis buku tersebut yang juga anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Niki Alma Febriana Fauzi menyatakan bahwa keadilan menjadi salah satu pesan kunci dari buku tersebut, karena transisi energi bukan sekadar peralihan pemanfaatan dari satu energi ke yang lain.

“Selama ini banyak upaya transisi energi masih jauh dari aspek berkeadilan, misalnya bagaimana masyarakat sekitar justru tidak mendapatkan akses energi itu sendiri,” ujarnya.

Buku “Fikih Transisi Energi Berkeadilan” sendri merupakan rangkaian dari buku fikih bertemakan lingkungan yang sebelumnya telah dirilis oleh Muhammadiyah, yakni “Fikih Air”, “Fikih Agraria”, dan “Fikih Kebencanaan”.

Soft launching buku yang disusun oleh sejumlah penulis dari Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Muslims for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC), serta GreenFaith Indonesia tersebut digelar di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (27/9).(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *