Jakarta, ruangenergi.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM mengumumkan bahwa realisasi investasi sektor ESDM pada tahun 2024 mencapai 32,3 miliar dolar AS atau sekitar 529,51 triliun rupiah. Capaian ini menandai kelanjutan tren positif selama dua tahun terakhir.
Investasi Subsektor Migas dan Minerba
Pada tahun 2024, subsektor migas mencatatkan realisasi investasi sebesar 17,5 miliar dolar AS, meningkat dari 14,9 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini setara dengan hampir Rp40 triliun. Sementara itu, subsektor mineral dan batubara (minerba) menunjukkan peningkatan tipis dari 7,5 miliar dolar AS menjadi 7,7 miliar dolar AS.
Investasi di subsektor lainnya juga menunjukkan perkembangan positif. Subsektor ketenagalistrikan mencatatkan investasi sebesar 5,3 miliar dolar AS, sedangkan subsektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) mencapai 1,8 miliar dolar AS.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Melebihi Target
Realisasi PNBP sektor ESDM tahun 2024 mencapai 269,6 triliun rupiah, melampaui target sebesar Rp234,2 triliun atau 115% dari target yang ditetapkan. Kontribusi terbesar berasal dari subsektor minerba dengan 140,5 triliun rupiah (52,1% dari total PNBP), diikuti oleh subsektor migas sebesar 110,9 triliun rupiah. Subsektor EBTKE dan sektor lainnya masing-masing menyumbang 2,8 triliun rupiah dan 15,4 triliun rupiah.
Meskipun berhasil melampaui target, realisasi PNBP tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya harga komoditas mineral dan batubara di pasar global. Namun, pemerintah tetap bersyukur karena target PNBP masih dapat tercapai.
Transparansi dan Akuntabilitas
Konferensi pers ini merupakan bagian dari upaya implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, sekaligus untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Kementerian ESDM. Dengan capaian yang diraih, diharapkan sektor ESDM dapat terus berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.