Jakarta, ruangenergi.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan kinerja luar biasa sepanjang 2024, melampaui berbagai target yang telah ditetapkan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa capaian ini mendukung penuh program prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
Investasi dan PNBP Capai Rekor Baru
Sepanjang 2024, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai USD32,3 miliar, naik signifikan dari USD29,9 miliar pada 2023. Sub-sektor migas mencatat investasi tertinggi dengan USD17,5 miliar, disusul minerba (USD7,7 miliar), ketenagalistrikan (USD5,3 miliar), dan energi baru terbarukan (EBTKE) sebesar USD1,8 miliar.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga melampaui target hingga 115%, dengan total Rp269,5 triliun dari target Rp234,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari minerba (Rp140,5 triliun) dan migas (Rp110,9 triliun), meskipun terdapat penurunan harga global.
Ekspansi Akses Energi dan Optimalisasi Gas Domestik
Pemerintah memperluas akses energi melalui program BBM Satu Harga yang menjangkau 583 lokasi, mayoritas di wilayah Indonesia Timur. Lifting migas tahun 2024 mencapai 1.606,4 mboepd, dengan minyak sebesar 579,7 mbopd dan gas 5.481 mmscfd.
Pemanfaatan gas bumi nasional mencapai 5.786 BBTUD, dengan porsi domestik sebesar 67% untuk listrik, industri, pupuk, dan kebutuhan rumah tangga. Produksi batubara nasional mencapai 836 juta ton, 117% dari target, dengan ekspor sebesar 555 juta ton.
Dorong Energi Bersih dan Efisiensi Devisa
Kementerian ESDM berhasil meningkatkan produksi biodiesel hingga 13,15 juta kiloliter (KL), melampaui target 11,3 juta KL. Program B35 ini menghemat devisa sebesar USD9,33 miliar dan menyerap lebih dari 1,95 juta tenaga kerja.
Menuju 2025, program biodiesel ditingkatkan ke B40, diproyeksikan menghemat devisa Rp147,5 triliun dan mengurangi emisi CO2 sebesar 41,46 juta ton. Pemerintah juga mencatat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 147,61 juta ton CO2, melebihi target 142 juta ton CO2.
Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan
Capaian ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia menuju kedaulatan energi dan Net Zero Emission (NZE) 2060. Menteri Bahlil menegaskan, “Setiap langkah yang kami ambil adalah bagian dari strategi besar untuk memastikan ketahanan energi, efisiensi ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan di masa depan.”