Menteri Bahlil: Tak Ada Pemangkasan Subsidi LPG 3Kg

Jakarta, Situsenergi.com – Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah narasi di media sosial terkait munculnya produk LPG 3 kg pink nonsubsidi (Bright gas) yang menggantikan LPG 3 kg subsidi (gas melon).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menegaskan bahwa, tidak ada pemangkasan subsidi untuk LPG 3 kg dan tidak ada pengurangan impor gas untuk LPG 3 kg.

“LPG ini tidak ada kuota yang dibatasi. Impor kita sama, bulan lalu, bulan sekarang, 3–4 bulan lalu, sama aja. Tidak ada (pengurangan). Subsidinya juga gak ada yang dipangkas, tetap sama,” kata Bahlil.

Ia juga mengungkapkan, bahwa tidak ada kelangkaan LPG 3 kg, kerena yang terjadi saat ini adalah transisi dari membeli di pengecer ke pangkalan.

“Biasanya jarak beli cuma 100 meter bisa dapat LPG pengecer, sekarang mungkin bukan 100 meter, tapi 500 meter atau 1 km. Kadang-kadang, tempatnya pun belum tahu,” lanjutnya.

Bahlil mengaku sudah memberi arahan agar para pengecer yang sudah memenuhi syarat segera dinaikkan statusnya menjadi pangkalan. Sehingga pemerintah dapat mengontrol harga jual tabung LPG 3 kg.

“Ini cuma transisi saja, saya juga tadi sudah diminta oleh Pak Wapres (Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka) untuk memperhatikan ini,” ucap Bahlil.

PT Pertamina Patra Niaga juga membantah kabar yang beredar terkait produk LPG 3 kg pink nonsubsidi (Bright gas) yang menggantikan LPG 3 kg subsidi (gas melon), menyusul dilarangnya penjualan gas melon di pengecer.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *