Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Sejumlah informasi penting diceritakan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto tentang proyek hulu migas di Indonesia.
Djoko menjelaskan dengan beroperasinya Proyek Akatara – Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd, diyakini bisa menambah kondensat lebih kurang 1100 bopd. Kemudian LPG sebesar 185 hingga 200 metrik ton per hari.
“Alhamdulilah, bisa nambah kondensat +/- 1100 bopd, LPG 185 sd 200 Metrik Ton/day mayan dikit dikit lama lama jd bukit Insya Allah target tercapai impor berkurang,” kata Djoko Siswanto dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (16/04/2025), di Jakarta.
Djoko bercerita, di Indonesia dalam tahun 2025 ini akan dibangun LPG Plant gas dari Lapangan ONWJ milik PHE ONWJ.
“Tahun ini juga akan dibangun LPG Plant gas dari ONWJ yang mengandung Propane Butane, Pak Menteri baru aja teken alokasi dan harga gas nya , Insya Allah Onstream dalam waktu 7 bulan sejak alokasi gas di teken, produksi juga hampir sama +/- 200 Metrik Ton,”urai Djoko dengan semangat.
Tidak sampai di situ saja, Djoko bercerita juga berikutnya LPG Plant gas dari Jambi Merang lagi tender.
Dalam catatan ruangenergi.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menetapkan sasaran untuk memulai investasi dalam pembangunan pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) berkapasitas 2 juta ton pada Januari 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap impor LPG.
Bahlil mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya bersama SKK Migas sedang melakukan identifikasi terhadap lapangan gas yang memiliki potensi kandungan Propane (C3) dan Butane (C4), yang merupakan bahan baku utama dalam produksi LPG. “November-Desember kami akan mematangkan semuanya terlebih dahulu. Rencana investasi, siapa yang akan terlibat, dan kapan dimulai, akan dimulai pada Januari. Sekarang, dalam 100 hari ini, saya akan mematangkan semua untuk pemetaan,” ujar Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Senin (18/11/2024).
