Jakarta, ruangenergi.com- Begini permintaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyikapi naiknya harga minyak dunia imbas dari serangan Iran ke Israel.
Kementerian ESDM mewanti-wanti agar masyarakat melakukan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak. Masyarakat jangan boros BBM.
“Lakukan efisiensi penggunaan BBM. Formula ICP mengikuti dengan perkembangan dated Brent (harga minyak),” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu (14/04/2024), di Jakarta.
Agus bercerita, belum ada keinginan dari Kementerian ESDM untuk mengusulkan kenaikan harga bbm subsidi.
“Belum ada rencana (kenaikan harga bbm subsidi), harga minyak naik, subsidi naik dan penerimaan negara juga naik,” ungkap Aca, sapaan akrab Agus Cahyono Adi.
Terpisah, VP Corporate Communication PT Pertamina (Pertamina) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya memonitor terus situasi yang sedang berkembang.
“Pergerakan harga minyak dunia memang fluktuatif dan bukan terjadi saat ini saja, sehingga kita siapkan mitigasinya.Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengendalikan biaya juga terus dilakukan seperti pemilihan crude yang optimal, pengelolaan inventory, efisiensi biaya pengangkutan dan maksimalisasi produksi high valuable product,” kata Fadjar kepada ruangenergi.com.
Fadjar bercerita, Pertamina telah melakukan sejumlah langkah strategis dalam menyiasati dinamika geopolitik dunia. Dia berharap hal ini mampu meminimalisasi dampak kondisi global terhadap pasokan dalam negeri.
Konflik Iran-Israel pecah jadi pertempuran militer terbuka setelah Teheran meluncurkan pesawat nirawak atau drone dan rudal ke wilayah pendudukan Israel.
