Denpasar, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali melakukan kunjungan kerja ke Fasilitas Terminal Liquified Natural Gas (LNG) milik PT Pelindo Energi Logistik (PT PEL) di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, (09/10).
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas, Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman dan Direktur Gas Bumi. Di mana, para Anggota Komite BPH Migas disambut oleh Direktur Operasi, Teknik dan Komersil PT PEL, Wayan Mega Budiartha.
Dalam sambutannya, Komite BPH Migas, Wahyudi Anas menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan penjelasan terkait kegiatan dan operasional pemanfaatan gas dari LNG yang dilakukan oleh PT PEL untuk mensupport pembangkit listrik di Bali.
Hal ini disambut baik oleh Direktur Operasi, Teknik dan Komersil PT PEL Wayan Mega. Ia mengatakan bahwa terkait proses kegiatan operasional terminal LNG dari kegiatan steve doring dan cargo doring yaitu melakukan bongkar muat LNG dari kapal carrier LNG ke fasilitas Regasifikasi dan penyimpanan hasil regasifikasi hingga penyaluran gas hasil regasifikasi ke titik serah ke pembangkit listrik Pesanggaran.
Pasalnya, Terminal LNG Benoa merupakan terminal mini LNG pertama di Indonesia yang dibangun sejak tahun 2016 untuk mendukung pasokan energi ke Pembangkit Listrik Pesanggaran di Bali milik PT Indonesia Power. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan melihat fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dan Floating Regasification Unit (FRU) yang ada di Terminal LNG PT PELINDO.
